Doa yabg Dikabulkan 2

Dengan setia Jono menunggu kembali kehadiran sang narasumber yaitu Joni untuk kembali melanjutkan cerita. Namun, entah kenapa yang ditunggu-tunggu belum sampai juga. Hingga satu jam menunggu Joni tak terlihat batang hidungnya.

Akhirnya Jono memutuskan untuk menyusul Joni ke rumahnya. Ia menunggu di depan rumah karena sang Ibu mengatakan bahwa Joni ada di kamarnya. Sang ibu pun segera memanggilkannya.

Tidak harus menunggu lama akhirnya orang yang ditunggu selama ini muncul juga Ia kini sudah ada di depan pintu sambil menghadap dirinya.

"Kamu rajin amat si Jon sampai nyusul nyusul ke sini. Padahal aku kan juga mau istirahat," Joni sedikit kesal.

"Tapi kan kamu baru cerita satu syarat pada orang-orang yang akan dikabulkan doanya. Kan masih ada dua ciri yang belum kamu sebutkan. Tadi kan kamu bilangnta mau BAB dulu. Itu artinya lanjutan cerita itu ya kalau kamu sudah selesai BAB. Ayo sekarang waktunya bercerita. Aku siap mendengarkan,"

Akhirnya dengan terpaksa Joni bercerita di depan tentang kelanjutan doa yang dikabulkan Allah SWT.

"Ayo cepat bang. swyarat yang kedua apa agar doa dikabulkan?" Jono sedikit mendesak Joni.

"Iya sabar dong," jawab Joni seakan tak mau kalah

Belum juga Joni bercerita tentang kelanjutannya, hidangan ringan sudah tersedia di antara mereka berdua. Semakin semangatlah Jono mendengarkan cerita Joni.

"Jadi begini golongan kedua yang doanya didengarkan oleh Allah SWT adalah orang yang berdoa sesudah dia berpuasa seharian. "

"Berarti aku juga bisa mendapatkan itu, syaratnya aku harus puasa dulu ya," Jono seakan tak sabar.

"Betul, Allah sangat mencintai orang-orang yang berpuasa. Nah sebagai kompensasinya adalah Allah mengabulkan doa-doa mereka. Itu bukti bahwa sesungguhnya Allah mencintai orang berpuasa."

"Logikanya orang itu sudah mau mengharamkan sesuatu yang halal di siang hari, orang itu sudah berpayah-payah menaati perintah Allah untuk tidak makan tidak minum. Bahkan menambahkan ibadah lainnya seperti zikir, doa, baca Quran, memperdalam kajian Islam dan lain-lain."

"Lanjut yang ketiga saja ya, biar kamu enggak penasaran. Daripada nanti aku dikejar-kejar terus."

"Oke siap bang aku mendengarkan."

"Lalu doa yang dipanjatkan hamba-nya bisa dikabulkan pada orang orang yang terzalimi."

"Ini sesuai dengan hadits bahwa dalam doa orang yang terzalimi pasti makbul. Sebenarnya ini juga peringatan bagi kita jangan sampai kita menzalimi orang lain. Sebab kalau sampai orang yang kita zalimi mendoakan kita dengan doa yang tidak baik maka habislah riwayat kita saat itu."

"Tapi betul ini juga bentuk kasih sayang Allah kepada orang-orang yang dizalimi. Mereka yang merasa dalam kondisi terzalimi akan merasa bahwa ada sedikit secercah harapan dengan doa yang dipanjatkan. Dengan demikian dia tidak akan berputus asa dalam kondisi terzalimi."

Itulah tiga golongan yang melekat pada orang-orang yang doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan demikian, utangku selesai ya...

Jangan kamu kejar-kejar aku untuk bercerita lagi."

"Ok, terima kasih Abangku. Tetapi aku senang dengan cerita Abang. Aku punya kesempatan untuk bisa mendapatkan cita-citaku terlaksana dengan cara berdoa."

Demikianlah akhirnya mereka berdua menikmati hidangan yang ada di depan sambil sesekali ngobrol ngalor ngidul. Pertemanan antara Joni dan Jono sudah berlangsung cukup lama hingga mereka kini menjadi seorang pemuda yang tetap bersahabat sejak kecil.

Jakarta, 20 Mei 2021