Impianku

Jika Aku pensiun nanti aku tidak ingin hanya duduk-duduk seharian tanpa aktivitas yang tidak bermanfaat. Akan kususun sebuah rencana yang membuat aku bisa bermanfaat untuk orang lain. Aku ingin aktif di pengajian. Aku juga ingin menjadi donatur sebuah acara bakti sosial. Meskipun tidak secara rutin.

Jujur, aku juga juga ingin punya rumah rumah yang bisa dimanfaatkan untuk umat. Rumah yang bisa dipakai untuk pengajian, untuk acara-acara rapat, untuk belajar bersama. Juga tempat anak-anak mengaji dan sebagainya. Masya Allah ingat sekali ya punya rumah seperti itu. Insya Allah berkah. Semoga bisa terlaksana dan terwujud impianku itu.

Jika aku pensiun, aku juga ingin punya warung sembako yang akan kuberi nama "Warung Tetangga". Aku ingin nama "Warung Tetangga" disebut dan dijadikan model usaha yang berkah. Selama ini nama "Warung Tetangga" sudah sering disebut para ustad pada setiap pengajian. Para ustaz sering mengingatkan "jika kita belanja sebaiknya kita belanja ke warung tetangga. Kita bisa memutar harta di sana bisa menjaga silaturahim dengan tetangga kita. Mudah-mudahan warung tetangga bisa menjadi inspirasi untuk tetangga-tetangga yang lain.

Jika aku pensiun, aku ingin punya tulisan yang mengalir deras. Mudah-mudahan bisa mewujudkan semua impian melahirkan buku buku motivasi juga buku cerita yang dipakai untuk anak-anak. Di sana akan tertulis namaku. Buku dengan beragam genre akan muncul di sana. Ketika aku mati orang-orang akan bertanya ini siapa sih?

Orang-orang akan menjawab ini adalah penulis yang tulisan-tulisan yang bisa menginspirasi banyak orang. Dan keuntungan dari buku itu selalu dimanfaatkan untuk kegiatan umat. Semoga ini bukan bentuk riya, tapi bentuk motivasi yang bisa menginspirasi banyak orang.

Aku juga ingin memperbanyak ibadah di hari tuaku agar saat Allah memanggil diriku, aku dalam keadaan sedang beribadah. sungguh akhir hidup yang penuh husnul khotimah. Hari-hariku akan diisi dengan salat, zikir, puasa, baca Quran. Hari-haiku akan kuisi dengan mengajarkan anak-anak di sekitar rumahku mengenal agamanya.

Masa pensiunku masih lama masih sekitar sebelas tahun lagi. Sebelas tahun mungkin waktu yang tidak sebenta, tetapi bisa juga menjadi waktu sang at lama. Jka kita jalani dengan baik tahu-tahu sudah sampai di penghujung tahun, ahu-tahu sudah di depan mata kita. Sungguh akan aku siapkan itu semua, mudah-mudahan masih ada sedikit rezeki untuk membuka warung. Mudah-mudahan ada sedikit rezeki untuk mewujudkan rumah yang menjadi keberkahan umat.

Jakarta, 26 Agustus 2021