Iwi Dayati

Assalamualaikum wr wb Perkenalkan nama saya Widayati, M.Pd. Saya seorang guru yang mangampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Saya menjalami profesi gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Isyarat Kematian  119

Isyarat Kematian 119

Isyarat Kematian 

 

Kemarin aku mendapatkan WA spesial dari hamba Allah.  Dia memberikan isyarat bahwa sebenarnya sebentar lagi kematianku akan datang. Isyarat itu sudah ada sejak kita berusia 40 tahun. 

 

"Apa saja isyat tersebut?" pulpen yang kupakai sedikit kepi. 

 

"Ada banyak tanda atau isyarat yang telah diberikan.  Akan tetapi, kita sering abai dengan isyarat ini," kataku.

 

"Tanda atau isyarat itu antara lain adalah munculnya cahaya kita di surga," kataku. 

 

"Lho memangnya cahaya surga sudah bisa dilihat?" tanya pulpen padaku. 

 

"Bisa. Kan ada hadisnya bahwa uban yang ada di kepala kita kelak akan menjadi cahaya di akhirat nanti."

 

"Jadi maksudnya mulai tumbuh  uban di kepala ya? "

 

"Iya."

 

Kok bida ya uban itu jadi cahaya saat di akhirat 

 

Itu berawal dari kisahnya nabi Ibrahim.  Suatu saat Nabi Ibrahim melihat rambut di bawah mulut nya ada yang berwarna putih.  Nabi Ibrahim merasa senang. Ia merasa seperti semakin berwibawa dengan rambur putih tersebut.  Ia pun berdoa ingin rambutnya yang berwarna putih semakin bertambah.

 

Maka keesokan harinya semua rambut yang berada di bawah mulunya putih semua.  Dan ialah manusia pertama yang memiliki uban. 

 

Itu isyarat yang pertama. Isyarat yang lainnya adalah mulai memudarnya penglihatan, pendengaran. Semakin bertambah usia justru semakin berkurang panca indera kita. 

 

Bisa juga munculnya kesedihan yang berlebihan saat kita menghadapi cobaan atau musibah yang kita lakukan. 

 

"Kok kayanya  isyarat-isyarat itu sudah ada di dalam diriku ya?" batinku mulai intdopeksi menatap fisikku muali dari atas kepala sampai bawah. 

 

"Itu artinya kamu sudah semakin dekat dengan kematian,' kata sang pulpen. 

 

Maka ketika semua isyarat itu ada pada diri kita hendaknya kita harus semakin bijak,  semakin banyak mempersikan bekal akhirat.

 

Saat usia kita 40 tahun bukan waktunya lagi untuk mengejar dunia. Bahkan seharusnya ibadah salat kita harus diperbanyak,  Rutinkan puasa sunah. Cari kesibukan akhirat. Kumpulkan bekal akhirat. Dan sebaik-baiknya bekal adalah takwa. 

 

Jakarta,  20 September 2021

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah

20 Sep
Balas

Semoga sukses selalu dan tetap istikomah

20 Sep
Balas



search

New Post