Iwi Dayati

Assalamualaikum wr wb Perkenalkan nama saya Widayati, M.Pd. Saya seorang guru yang mangampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Saya menjalami profesi gur...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jejak yang Tertinggal 1

Jejak yang Tertinggal

 

Pagi ini aku terbangun di tengah malam Entah sudah pukul berapa. Segera kuraba HP di bawah bantal. Ya memang kusiapkan hp ini untuk melihat jam. Karena jujur saja,  di rumahku jam dinding tidak pernah awet. Dalam setahun bisa harus ganti baterai beberapa kali. Bahkan ada yang tidak sampai sebulan, jam dinding sudah mati lagi. Akhirnya kami berprinsip tidak usah pasang jam lagi. Toh di Hp juga ada jamnya.

 

Hanya ada satu jam dinding di rumahku. Itu terpasang di dinding ruang tamu. Jam itu sudah cukup tua sudah berusia tiga puluh tahun lebih. Seingatku jam itu dibeli oleh bibiku atau adik ayahku yang saat itu tinggal di rumahku. Baterei di jam dinding tersebut bisa awet hampir dua tahun.

 

Ya dua tahun, sebab aku termasuk yang pernah mengganti batere di jam tersebut. Saat itu jam di ruang tamu sudah mati hampir dua hari. Akhirnya aku berinisiatif membeli baterai dan mengganti baterai di jam yang mati tersebut. Kulihat tulisan  tanggal yang tertempel di samping baterai yang mati tersebut sudah terpasang hampir dua tahun lebih. "Masya Allah ... Berarti awet sekali ya baterai di jam ini," pikirku.

 

Biasanya saat kami ganti batere selalu diberi tanggal pemasangan. Dengan demikian, bisa terlihat berapa umur batere tersebut saat akan memasang yang baru. Dan kini saat ajan mengganti batere tersebut kuganti tulisan tanggalnya menjadi tanggal hari ini.

 

Ya... Mencantumkan tanggal pada setiap benda yang baru dibeli atau baru digunakan merupakan jejak warisan bapak. Tanpa sadar kami mengikuti jejak tersebut ketika membeli barang baru. Selalu tertulis tanggal di barang tersebut. Beli lemari baru, sepeda baru atau barang lainnya tempel tanggal belinya. Kelihatannya sepele, tetapi ternyata bermanfaat. Jami jadi tahu umur barang tersebut. Kami pun jadi tahu saat itu ada peristiwa apa. Pun kami jadi tahu bahwa barang tersentut sudah lama dan tidak berfungsi dengan baik karena umurnya memang sudah lama.

 

Jam dinding di ruang tamu dibeli bibiku ketika pertama kali menerima gaji hasil bekerja di statisik. Saat ini ia sudah pensiun dan punya cucu. Berarti umur jam itu lebih tua dari umur anaknya. Dan alhamdulillah jam itu masih memberikan manfaat. Semoga jadi amak jariah beliau.

 

Kesimpulanku barang-barang zaman dulu yang terkesan sudah tua dan kuno justru kebih awet penggunaannya. Jam dinding itu adalah contohnya. Ada lagi mesin jahit. Bahkan itu berusia kebih dari setengah abad. Karena kata ibuku itu dibeli sebelum ada anak-anak.

 

Jakarta, 8 Mei 2021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap opininya. Salam literasi. Sudah like & follow

08 May
Balas

Makasih

08 May
Balas

Semogs berkah

08 May
Balas



search

New Post