Pelanggan Buah 102
Juragan Buah
Sudah berapa hari ini Pak Karta selalu membeli buah dalam jumlah banyak. Hingga tidak jarang para pedagang buah banyak yang mengenal Pak Karta sebagai pelanggan tetapnya. Pun saat itu Pal Karta asyik memilih buah.
"Ayo, dipilih-dipilih buah yang mana sialakan pilih. Bush ini masih bagus-bagus. Ini buah segar masih fresh Menik langsung dari pohonnya," kata pedagang buah kepada Pak Karta.
Sebetulnya bukan hanya kepada Pak Karta, tetapi hampir kepada setiap pembeli selalu dikatakan seperti itu "baru dipetik dari pohonnya"
Ketika sedang asyik memilih buah, tiba-tiba seseorang menegur Pal Karts.
"Wah Pak Karta rajin beli buah nih sekarang. Biar bisa dijual lagi ya Pak? "tanya seorang lelaki muda yang kebetulan lewat di depan Pal Karta.
"Eh ..., Mas Adi. Enggak Mas Bulak untuk dijual lagi. Mas beli buah segini buat dijual lagi. Ini mah buah buat dikonsumsi sendiri, buat makan sehari-hari berdama keluarga."7
"Days Kira buat dijual lagi, soalnya hampir tiap Pal Karta rajin membeli buah. Apalagi kalau saya lewat di depan rumah pasti Pal Karts sedan mengubur beberapa sampah dari buah-buahan. Sepertinya ditanam di pot. It's buat pupuk ya pak?" tanya lelaki muda itu kembali.
"Oh iya pak. Lagi zaman begini kan kita harus banyak konsumsi vitamin. Daripada beli vitamin yang berupa kapsul, kan lebih baik yang alami. Berarti kalau makan buah lebih fresh dan lebih sehat ya kan? '
"Betul juga ya Pak. Orang sekareng kan butch vitamin, yang kita mengkonsumsi vitamin vitamin yang buatan lebih baik yang alami, lebih fresh stay ylebih segar dan yang pasti lebih sehat tidak ada dampak negatifnya."
"Makanya saya heran sampai ada berita vitamin-vitamin harganya melonjak karena banyak diserbu masyarakat.# Kenapa masyarakat nggak milih buah Kan lebih murah, lebih alami. dan lebih sehat."
"Mungkin nggak kepikiran juga oleh mereka Karena selama ini mereka digembar-gemborkan harus mengonsumsi vitamin C yang bentuknya berupa tablet. Otomatis dibenak mereka ya bentuk seperti itu yang harus dikonsumsi. Padahal kalau diiklankan dalam bentuk buah saya yakin mereka membeli lebih senang harganya juga lebih murah dan pasti lebih sehat."
"Oh iya kamu sendiri mau kemana ini?"
"Iya saya juga mau beli buah.Jadi kepengen ikutan beli buah kayak Pak Karta. Kebetulan anak saya di rumah senang banget makan semangka. Says mau mencari semangka Pak. Mari Pak," lelaki muda itu pun kembali berjalan meninggalkan Pak Karta.
Setelah Pak Karta menyelesaikan keperluannya membeli buah, ia pun membayar. Kemudian dia pun pulang ke rumah.
Jakarta, 3 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Alhamdulillah
Semoga selalu istikomah