Pertanggungjawaban Rakyat 107
Pertanggungjawaban Rakyat
Dalam sebuah negara ada seorang pemimpin dan yang dipimpin atau rakyat. Selama ini kita selalu mendengar bahwa menjadi seorang pemimpin harus adil harus bijaksana karena itu akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah di akhirat kelak.
Akan tetapi, ternyata sesungguhnya pertanggungjawaban itu bukan hanya ada di pundak pemimpin. Bentuk pertanggungjawaban juga ada di pundak para pengikutnya. Jika kita tahu orang yang kita dukung atau pemimpin yang kita dukung itu seorang pembohong dan kita tetap mendukungnya maka kita ikut bertanggung jawab. Kita akan dimintai pertanggungjawaban besar karena kita ikut mengukuhkan kebohongannya dan kedurhakaannya.
Oleh karena itu, sikap kritis seorang rakyat atau sebagai orang yang dipimpin juga harus ditunjukkan. Dengan demikian sesungguhnya tidak ada alasan "kita mah orang bawah nggak bisa apa-apa. Kita cuma bisa ngikut."
Ketika kita melihat adanya kezaliman maka pilihan kita hanya satu dari dua pilihan. Kita bisa menjadi pendukung atau pro atau menjadi lawan atau kontra. Dan mana yang mau kita pilih itu semua bergantung kepada kita.
Maka sesungguhnya tidak ada istilah netral atau abu-abu alias tidak memihak salah satu. Saat ada kezaliman tetapi kita diam saja itu berarti secara tidak langsung kita mendukung kezaliman tersebut.
Memang bisa saja kita melawan kezaliman tetapi tidak secara terang2an. Namun, sesungguhnya ia adalah selemah-lemahnya iman. Seperti yang hadits berikut ini "Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman."
Berarti bila kita mendapat seorang pemimpin itu pembohong minimal kita mendoakan agar sang pemimpin tobat atau sang pemimpin menyadari semua kesalahannya sehingga dia tidak akan melakukan kesalahan lagi.
Agar kita tidak terkena pertanggungjawaban perbuatan pemimpin, hati-hatilah ketika kita akan memilih seorang pemimpin. Sebay sesungguhnya jari, mulut, dan tangan kita diminta pertanggungjawaban apa yang kita pilih. Saat kita tahu orang yang kita pilih itu berbohong dan kita masih tetap memilih maka selain sang pemimpin yang mendapatkan keadilan dari Allah mungkin di akhirat kelak dia akan berdalih bahwa dia asyik dengan kebohongan karena banyaknya dukungan dari rakyat. "Saya bisa jadi pemimpin kan karena banyak yang mendukung. Kalau tidak ada yang mendukung bisa jadi saatw ini dia bukan siaps-siapa" Mungkin itu kira-kira akan dikatakan sang pemimpin ketika suatu saat nanti dia diadili
Mari kita renungkan bersama dan mari. Kita dukung kepemimpinan yang ramah dan melayani rakyat. Mari amalkan sepenggal ceramah yang disampaikan oleh Profesor Doktor Quraish Shihab.
Jakarta, 8 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah
Semoga bisa istikomah