Suntikan Motivu

"Saya dengar Pak Ramli terpapar covid, ya? "

Pertanyaan di atas menyentakkan hatiku. Sungguh kaget luar biasa. Beliau lebih banyak di rumah. Kondisi fisiknya sangat tidak memungkinkan untuk pergi jauh -jauh. Maka saat pemerintah memutuskan bahwa pembelajaran dilakukan di rumah, mungkin di satu sisi itu termasuk hal yang menguntungkan.

"Kalau begitu nanti malam kita adakan doa bersama."

Itu kalimat spontanitas yang muncul dari Pak Dadang selaku pimpinan di sekolah kami.

Mendengar ajakan tersebut terasa seperti titesan air saat dahaga.

Betapa aku yang saat ini insya Allah dalam kondisi sehat walafiat merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Betapa orang-orang sedang dalam kondisi sakit pasti merasakan kebahagiaan yang luar biasa mendengar teman-teman sejawat ternyata begitu peduli pada kondisi dirinya.

Seketika ia seperti mendapatkan suntikan motivasi. Doanya makin kencang. semangat untuk sembuh muncul seketika, rasa percaya dirinya makin meningkat. Dan yang pasti imunnya semakin bergerak baik. Sang penyakit semakin kesulitan untuk menyerap sang calon korban.

"Rasanya aku tidak mungkin menyerang bagian tubuh calon korban," keluh sang virus kepada anggota badan si korban.

"Pertahanan calon korban kuat sekali, rasanya tidak mungkin aku menyerang terus menerus. Mungkin akan lebih baik aku berpindah tempat saja."

Mungkin itu yang terbetik di diri sang virus. Itu semua terjadi karena seketika muncul semangat sehat dalam diri calon korban.

Maka sesungguhnya suntikan motivasi bisa mengubah takdir. Keinginan untuk bahagia menguatkan imun. Ketika imun kita meningkat sang virus pun lari terbirit-birit. Maka sehatlah sang korban.

Jakarta, 20 Agustus 2021

Hari ini kami mendapatkan sebuah kabar