Iwi Dayati

Assalamualaikum wr wb Perkenalkan nama saya Widayati, M.Pd. Saya seorang guru yang mangampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Saya menjalami profesi gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tugas Menumpuk 74

Tugas Menumpuk 74

Tugas Menumpuk

Hari ini tugas dadakan muncul malam ini. suruh mendata anak-anak yang belum vaksin Berapa yang usianya diatas 17 tahun. Berapa pula jumlah orang yang dibawah 17. Data ini diperlukan karena diminta dari Sudin besok dan harus lengkap.

Inilah tugas wali kelas di mada pandemi Menjadi wali kelas serasa jadi petugas BPS Badan Pusat Statistik. Itu lho petugas yang sering mengadakan sensus. Untungnya aku sudah sedikit punya data karena dalam jam perwalian minggu yang lalu sempat didata jumlah anak sudah vaksin atau belum. Serta mendata siswa yang sudah mengisi dapodik. Berdasarkan data itu langsung kujapri satu-persatu untuk menanyakan alasan belum vaksin dan usia mereka. Wtidak harus menunggu lama data pun sudah terkumpul. Jumlahnya hanya tujuh orang yang belum vaksin. Alhamdulillah semuanya terangkum, tidak harus menunggu besok malam. Maka malam itu juga segera kuisi data untuk krlasku.

Kurasa malam itu aku bisa sedikit lega karena tugas terselesaikan. Ternyata tidak. Malam itu juga ternyata ada perintah untuk mendata anak-anak yang bermasalah dalam pembelajaran karena besoknya pada hari Jumat akan diadakan rapat wali kelas. Dengan adanya data tersebut diharapkan rapat wali kelas tidak terlalu panjang dan bertele-tele.

Untungnya data kelasku dari BP begitu cepat masuk ke WA. Aku dengan seksama memperhatikan data tersebut. Maksimal jumlah alpa pada siswa hanya dua kali. Itu ada pada dua orang siswa. Dengan data tersebut kuanggap kehadiran anak tersebut tidak bermasalah.

Apalagi jika membandingkan jumlah apa yang ada di kelas lain terutama kelas sepuluh. Di kelas sepuluh yang apa bisa sampai sepuluh kali dari jumlah total peryemuan sebanyaj 20 kali. Itu berarti setengahnya.

Entahlah mengajar di zaman sekarang saat pembelajaran dilakukan daring bener-bener butuh tenaga ekstra. Jangan sampai karena kita merasa kebanyakan tugasnya kita menjadi stres. Akhirnya imun kita berkurang hingga kita terkena covid.

" Astaghfirullahaladzim Ya Allah jauhkan kami dari penyakit yang membuat kami tidak bisa beraktivitas dengan baik," doaku kepada sang pencipta.

Tugas memang banyak tapi jika dilakukan tepat waktu dan disiplin insya Allah bisa terselesaikan dengan baik hasil tidak akan membuat kita stres dan kebingungan menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Yakinlah dengan melaksanakan tugas tersebut inilah ladang pahala kita.

Terkesan kita begitu menggebu-gebu mengurusi anak orang sementara sendiri entahlah. Tetapi aku sendiri berprasangka baik bahwa anak sendiri bisa diurus oleh pasangan kita. Tinggal bagaimana kita berkomitmen untuk bekerja sama dan membagi tugas dengan baik.

Jakarta, 6 Agustus 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah

06 Aug
Balas

Semoga tetap istiqomah

06 Aug
Balas



search

New Post