Pembelajaran daring adalah konten instruksional atau pengalaman belajar yang disampaikan atau diaktifkan oleh teknologi elektronik. Pembelajaran daring dapat dirumuskan sebagai koleksi besar komputer dalam jaringan yang saling terkait sehingga banyak pengguna dapat berbagi sumber daya mereka secara luas.

Saat ini, pembelajaran daring bukan lagi sebatas pilihan. Sebagian dari kita dipaksa untuk melakukan pembelajaran daring karena pandemi COVID-19 menuntut kita untuk tinggal di rumah. Kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk sementara dihentikan. Dari pembelajaran tradisional di kelas, kita dipaksa untuk melompati fase adjunct learning, blended/hybrid learning, dan tidak sedikit yang dituntut untuk langsung melakukan pembelajaran daring secara penuh.

Satu hal yang perlu dipahami, pembelajaran daring lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian siswa dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara daring. Oleh karena itu, pembelajaran yang sepenuhnya daring membutuhkan beberapa persyaratan utuk siswa, antara lain:

Dengan berbagai cara, kita dipaksa untuk merancang pembelajaran daring dalam hitungan hari. Sayangnya, tidak sedikit yang salah kaprah. Pembelajaran daring dianggapnya sebatas memindahkan buku teks ke layar komputer.

Secara umum, ketika merancang pembelajaran daring bagi siswa, sebaiknya kita menyediakan sumber pembelajaran yang memadai. Kita bisa memadukan ragam pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, atau prosedur) dengan ragam media (teks, audio, visual, video, animasi, atau simulasi). Dari sini mungkin kita bisa menyediakan buku elektronik, video tutorial, rekaman lisan, bahan kuis, membuka forum diskusi dan sesi tanya jawab langsung, atau melakukan wawancara.

Masih ingin tahu lebih banyak tentang pembelajaran daring? Simak postingan selanjutnya. Jangan lupa, tetap di rumah ya? []