Iyus Yusandi

Guru SMAN 18 Garut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cahaya Ramadhan

Cahaya Ramadhan

Cahaya Ramadhan

oleh Iyus Yusandi

di sudut sepi

malam ditinggal cahaya rembulan ...

akhir pekan pun sepi di keramaian hari ...

senyap dalam kebisingan kota ...

di sudut sepi,

pikiranku ini pun menggila

bayang berkawan kenang

bagai malam ditinggalkan sang rembulan,

di sudut sepi

tiada harapan nampak cahaya tergenggam

dan cahaya nampak nanar

dan cahaya tak tampakkan wajahnya ...

dan cahaya hanya harap hampa ...

di sudut sepi

dalam gelap di kisah lama ...

klasik nan apik ...

rasa diperkuda amarah ...

sendu terkubur waktu nan lalu ...

pilu terayu napsu membeku

(Yaa Nur Illahi, terangi hati ini, tetapkan terpancar di sanubari)

_Mei ke-3, 2019: 22.29_

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya suka dengan puisi ini. Berasa lahirnya dari hati. Diksinya unik, tapi alami.

08 May
Balas

Natural, ya ya ya

08 May

Pak Iyus, puisinya keren .. Barokallah ..

07 May
Balas

mumpung sepi, kutuliskan sepi biar gak lagi sepi

07 May

Cahaya Ramadhan menerangi kegelapan dan meramaikan kesepian setiap jiwa yang masih menyimpan rasa pada-Nya.

08 May
Balas

Selalu Allah Terus Allah Yaa Allah

08 May



search

New Post