Azizha seorang istri yang sangat patuh pada suaminya. Apapun yang diperintahkan oleh Bayu suaminya selalu dilaksanakan oleh Azizah. Dia melayani Bayu bagaikan seorang raja. Sebelum subuh dia sudah bangun untuk mempersiapkan semua keperluan Bayu dan tidur setelah Bayu tertidur. Terkadang permintaan Bayu yang tidak masuk akal tetap dipatuhinya walaupun harus dengan mengorbankan perasaannya. Salah satunya adalah ketika Bayu tidak ingin memiliki anak dengan alasan masih belum mampu. Dengan terpaksa Azizha melepaskan putri cantiknya yang baru lahir untuk diadopsi oleh orang lain.

Hari berganti bulanpun berlalu. Duapuluh tahun sudah Azizha kehilangan putri cantiknya, setiap hari Azizha selalu berdoa untuk bertemu dengan buah hatinya walaupun sekarang Azizha sudah mempunyai sepasang anak. Azizha selalu merindukan buah hatinya yang entah berada di mana.

Karena usia yang sudah mulai menua Azizha sudah terlihat tidak menarik lagi di mata suaminya. Bayu ingin menikah lagi. Azizha tidak dapat berbuat banyak selain hanya merelakan dan mengiklaskan suaminya menikah lagi. Hari yang ditentukan tiba, Bayu membawa calon istrinya kerumah. Seorang gadis yang sangat cantik. Azizha terkejut melihat tanda lahir ditangan gadis itu. Ternyata gadis itu adalah anaknya yang selalu dirindukannya.