Izwandi Izwandi

Izwandi, S.Pd.I. Dilahirkan di Senayang Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Pendidikan Dasar dan Menengah ditempuh di tanah kelahiran. Pendidikan S-1 dite...

Selengkapnya
Navigasi Web

Akibat Pandemi Memaksa Aku Mengajar Door to Door

Kebijakan pemerintah meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Sekolah dikarenakan mewabahnya Virus Corona Desease ( Covid_19) menjadikan sebuah tantangan baru hampir disetiap satuan pendidikan diseluruh pelosok negeri. Dengan demikian mau tidak mau kita dituntut harus bisa memanfaatkan semua media sosial yang ada, baik itu whaatsapp, Facebook dan bahkan ada yang sudah mampu menggunakan applikasi Zoom Meeting. Tentunya ini merupakan sebuah pengalaman baru bagi para siswa, rekan - rekan guru dan tidak terkecuali bagi saya sendiri. Tentunya proses belajar mengajar dengan sistem online sangat memerlukan kemampuan murid dan para wali murid dalam menggunakan media sosial. Namun berbeda dengan daerah dimana pertama kali saya ditugaskan untuk mengabdi menjadi seorang pendidik. Ya.... disana kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar harus memakai sistem door to door (dari pintu ke pintu), hal ini disebabkan minimnya akses internet disalah satu pelosok pulau yang berada di Desa Laboh Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga tersebut. Lebih kurang hampir 3 bulan sudah kami melaksanakan bimbingan belajar dari rumah ke rumah, ada suka dan duka yang kami rasakan, namun semua itu tidak pernah kami hiraukan dan bahkan semua itu akan terobati sendiri ketika kami disambut ceria dan senyum manis oleh anak didik kami. Jika ditanya apakah merasa rumit jika harus tetap mengajar seperti ini??? ya.... bisa dikatakan cukup rumit karena disekolah ini rumah muridnya terpisah menjadi 4 kampung yang jarak nya cukup jauh, akses menuju ke 4 kampung tersebut bisa dikatakan lumayan sulit, ada yang harus melewati perbukitan yang berbatasan dengan jurang, ada yang harus melewati sungai dan lautan, dan ada yang harus menggunakan perahu dayung kecil (sampan) itu khusus untuk menuju ke kampung yang didiami oleh Komunitas Adat Terpencil (KAT). Bahkan tidak jarang para anak didik kami tidak bisa ke sekolah apabila alam tidak bersahabat. Terkait tentang kebijakan pemerintah yang sampai hari ini maaih belum membolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah membuat kami harus kembali bekerja ekstra untuk memperaiapkan segala nya, dari mulai perlengkapan bahan ajar sampai mempersiapkan fisik dan mental untuk mengajar dengan sistem door to door. 

Semoga disebalik semua ini ada hikmah yang  bisa kita pelajari dan semoga wabah ini cepat berlalu sehingga keadaan bisa kembali normal seperti sedia kala.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetap semangatsukses selalu Pak

09 Jul
Balas

Perjuangan yg luar biasa, salut pak

10 Jul
Balas

Aamiin, semoga wabah ini cepat berlalu pak.

08 Jul
Balas

Perjuangan yang luar biasa. Semoga bisa menjadi semangat untuk terus berjuang untuk negeri ini.trimksh salam literasi.

23 Sep
Balas

Tetap semangat nggih, Pak. Insyaallah barokah dan memberkahi. Anda adalah salah satu orang hebat di dunia pendidikan Indonesia. Respek...

08 Jul
Balas

Waduh, tetap semangat. salam literasi, terus menulis, sukses selalu.

08 Jul
Balas

tetap hati-hati Pak. Salam literasi, sukses selalu.

05 Aug
Balas

Tetap semangat bapak. Sukses selalu.

08 Jul
Balas

Aamiin. Sungguh perjuangan yang kuat biasa. Semoga sukses Pak

23 Sep
Balas



search

New Post