Jabal Rahmah

Sang Pembelajar dan akan terus belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku dan Bunyi Kentutku

Aku dan Bunyi Kentutku

Misi om dan tante. Sengaja diri ini menggunakan diksi "AKU" karena aku sangat menghayati ceritaku

Kenalkan aku Jabal, profesiku guru sekaligus nyambi jadi tukang gantungan kunci, semata tuk mengisi kekosongan hari hariku sekaligus biar dompetku selalu terisi. Aku suka bersosialisasi tanpa basa basi makanya temanku pun selalu hadir tuk memberi inspirasi. KEREN KAN.

Hidupku sama seperti yang lain pada umumnya. Sampai kemudian Virus Corona datang menyapa. Serentak semua berubah. Aktivitas maupun karakter temanku pun seakan bersepakat untuk berubah.

Dulu aku shalat di mesjid, sekarang di rumah. Dulu aku mengajar di sekolah, sekarang di rumah. Dulu aku ngopi di warkop sekarang di rumah. Semua di rumah.

Ekonomi, politik katanya juga ikut dirumahkan tapi aku tak paham itu dan tidak mau membahas itu.

Ada satu kejadian yang mau aku ceritakan,

Empat hari yang lalu, aku terpaksa harus ke apotik yang menjadi salah satu tempat orang berkerumun. Terjadilah peristiwa itu. Iyyyaa, peristiwa itu,.

"PUUUUUU"

Kita biasa menyebutnya kentut. Suara itu tetiba saja keluar dari bawah, yah bagian bagian bawah diriku. Tak ada aroma yang menyengat tapi setidaknya membuat seolah dunia berhenti sejenak. Aku harusnya malu, aku harusnya lari, aku harusnya menutup muka tanda tak berani. Tapi tidak, tenyata orang tak peduli denganku dan menganggap seolah tak terjadi apa apa.

Aku bingung sekaligus senang.

Hari ini kejadian hampir sama terulang kembali

"UHUUUUUUU"

Suara keras keluar dari bagian atasku, kita sering menyebutnya BATUK. Aku batuk di salah satu sudut rumah sakit, sontak aku kaget tapi biasa saja. Namun ada yang beda, mereka tak biasa. Mereka melihatku seperti pencuri, matanya tajam seolah hendak menerkamku, kening mereka berkerut seolah aku punya utang sama mereka. Aku takut om. Aku bingung tante.

Sampai aku merenung dan tersadar.

Corona ternyata juga merubah bunyi kentutku jauh lebih terhormat daripada bunyi batukku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Segitunya kah di dunia nyata? Kirain cuma meme aja di dunia maya. Hehe. Keren idenya Pa. Salam kenal.

23 May
Balas

Hahahahaha... Iyaaa mba... Realita di masyarakat memang kek gitu, makasih supportnya

23 May

Hahahahaha .. betuuuuulllll

23 May
Balas

Makasih banyak support nya bu juni

24 May

hahaha ide bapak juga keren, salam kenal dari Pontianak, salam literasi

23 May
Balas

Hahahaha... Makasih banyak support nya ibu

23 May

Mantap ceritanya, sederhana tapi berisi

23 May
Balas

Hehehe.. Makasih banyak mba support nya

23 May

He..he..he..bener,pak.

23 May
Balas

Hehehe.. Makasih banyak ibu... Support nya

23 May

Wkwkwkwk lucu

23 May
Balas

Makasih supportnya ibu ruslina

23 May

Makasih supportnya ibu ruslina

23 May

Mungkin karena aroma batukmu yg cetar membahana ulala, abang

25 May
Balas



search

New Post