HANYA SETETES AIR
Engkau pernah bercerita
tentang gulungan ombak yang memburu mimpi mimpimu
menafikan segala rintang menekuk Egomu
dan Engkau tetap beku di antara gincu gincu merona
tak bergeming
Engkau pernah bercerita
tentang semilir dan buaian nyiur
hempaskan dirimu pada ketinggian yang memabukkan
Dan Engkau nikmati segala aroma wangi cawannya
dalam desah nafas kasmaran
Kini, biarkan aku bercerita
Tentang sujud dan munajatmu yang tak putus
Malammu adalah tangis haru dan penyesalan
Segala suka dan gemerlap yang dahulu menyertaimu
Menjelma tasbih dan untaian makna
kini, akan kukabarkan
tentang batu Nisan bertuliskan namamu
seorang petaubat yang rindukan jiwa muthmainnah
Kembali ke asalnya menuju abadi
Sungguh, Dunia hanyalah setetes air
Pinrang, 07 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul Bunda.
Mantul = mantab betul
terimakasi bapak yang keren...dah sudih mampir, salam kenal bpak