Jab Ria

Lahir di Pinrang pada tanggal 05 September 1971. Mengajar sejak tahun 1998 hingga kini. Sekarang mengembang amanah sebagai pendidik di SMAN 11...

Selengkapnya
Navigasi Web
PUTIH YANG TAK DIINGINKAN

PUTIH YANG TAK DIINGINKAN

#Tantangan Menulis Gurusiana (10)

PUTIH YANG TAK DIINGINKAN

Karya : Jabariah Abbas

***

Memiliki kulit yang putih bersih serta glowing adalah dambaan hampir semua kaun hawa. Hal ini sudah menjadi fitrawi yang diwarisi sejak masa baheula. Kecantikannya kadang diukur dari kualitas kulitnya, walaupun akal sehat menolak itu karena nyatanya daya tarik perempuan tidak semata dari kulit terlebih lagi tidah harus putih tapi banyak aspek lain yang menjadikan perempuan tampak cantik sempurna. Misalnya tutur kata dan keluhuran budi pekerti, pemahaman agama yang syamil,benar serta kepekaan sosial yang dimilikinya. Tapi cara pandang seseorang berbeda-beda. Bagi Yunita cantik itu harus putih, karena itu adalah wajar jika untuk mendapatkan kulit putih berseri perempuan mengeluarkan banyak waktu dan biaya perawatan. Berbagai produk kecantikan sangat mengerti hal ini. Dalam hal ini perempuan adalah konsumen yang baik, walaupun seringkali menjadi korban kenakalan produsen.

Tergiur dari promosi minuman yang katanya mengandung kolagen yang baik untuk peremajaan kulit dan mencegah kerontokan rambut. Yunita yang usianya sudah hampir setengah abad tak segan-segan merogoh ATM nya demi memiliki produk yang menjanjikan kecantikan tersebut. Ia tak menunggu lama, sebab 2 hari sejak keep, produk itu sudah di tangannya. Tak lupa ia memvideokan dan membaca ulang promosi iklan produk tersebut sebagai kesiapan testimoni jika hasil pemakaiannya sesuai harapan.

Sepekan sudah Yunita semakin akrab dengan cermin dan kamera smartphonenya. Ia tak sabar ingin melihat hasilnya dan tentu saja ini akan sangat menyenangkan buat aktifitas selfi-selfian. betah berlama-lama di depan cermin. Ya, putih itu semakin nampak, bahkan lebih menarik perhatian, putih dan bercahaya. Anehnya Yunita tak menginginkan putih seperti itu. Ia menarik nafas dan seperti belum siap menerima kenyataan tersebut. Ia menatap kosong bayangannya di cermin lalu memanggilku mendekat."Aku tidak menginginkan putih seperti ini Rin, ini membuatku tampak semakin tua" lihatlah,surat cinta dan isyarat umur ku semakin banyak dan jelas. Katanya sambil mengarahkan pandanganku ke cermin yang ada di depannya. Oh Uban.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pentigraf keren bunsay, twistnya asyik. Barakallahu

06 May
Balas

Terimakasi ibu guru keren..Alhamdulillah..belajar membuat pentigraf bundsay...syukur kalau dapat dinikmati ceritanya oleh teman-teman gurusianer...salam literasi

06 May

Pentigraf keren bunda...

07 May
Balas

Keren banget Bu twitsnya. Mari SKSS sahabat gurusianer

05 May
Balas

Terimakasi Pak..sukses dan sehat terus Pak..salam literasi

06 May



search

New Post