Jaenudin Tuhaja

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGURANGI BEBAN PELAJAR

MENGURANGI BEBAN PELAJAR

Belajar adalah sesuatu yang fitrah. Setiap manusia memiliki naluri untuk belajar sesuatu yang belum diketahuinya. Demikian juga Tuhan yang Mahakuasa telah memberikan informasi bahwa Sang Pencciptalah yang mengajarkan segala sesuatu. Dalam perjalanan kehidupan manusia juga terbukti belajar adalah salah satu cara untuk dapat melanjutkan kehidupan dari generasi ke generasi berikutanya. Belajar juga memberikan bekal hidup kepada setiap orang dalam menghadapi persoalan kehidupan yang diahadapinya.

Belajar yang teratur dan terorganisasi dengan baik tentu dapat dilakukan dengan sistem pendidikan yang menjadi bagian dari sistem kehidupan itu sendiri.

Sistem pendidikan di satu nagara berbeda dengan negara lainnya. Indonesia sebagai satu negara punya sistem pendidikan sendiri. Walaupun kalau kita perhatikan dari waktu ke waktu sistem pendidikan kita belum menjadi sistem pendidikan yang mapan. Yang sesuai dengan harapan masyarakat. Bahkan seringkali peserta didik yang seharusnya menikmati proses pendidikan justru sering mengeluh. Keluhan yang sering terdengar adalah beban belajar yang terlalu berat. Mata pelajaran yang terlalu banyak yang harus ditempuh oleh seorang pelajar, menjadi beban yang sangat memberatkan.

Kitapun mengetahui bahwa persoalan ini ada sejak lama. Bahkan setiap kali pemerintah melakukan kajian tentang kurikulum. Atau Anggota DPR melakukan Studi Banding ke Luar negeri pasti salah satu persoalan yang ditemukan adalah banyaknya mata pelajaran yang harus diikuti oleh peserta didik kita menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan kita.

Tapi setiap ada perubahan Kurikulum tidak pernah ada pengurangan mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan. Bahkan bisa jadi malah menambah mata pelajaran karena ada pesanan dan kepentingan dari berbagai pihak. Dan ketika hal itu dipersoalkan, maka jawabannya adalah tidak mungkin mengurangi mata pelajaran. Karena setiap mata pelajaran ada gurunya. Kalau mata pelajaran dihilangkan, terus gurunya apa dipensiunkan?. Akhirnya kembali kepada beban yang berat bagi peserta didik dengan banyaknya mata pelajaran. Sekarang persoalan itu bertambah dengan adanya sertifikasi guru, linieritas mata pelajaran. Kalau satu mata pelajaran dihapus maka pasti ada guru yang tidak mengajar, tidak linier, tidak mendapat tunjangan sertifikasi. Berkurang penghasilan, menjadi persoalan baru. Dan sikap yang diambil tetap mempertahankan keadaan. Biarlah peserta didik menanggung beban berat dan mutu pendidikan tetap rendah asal jangan ada yang menjadi korban baru dari perubaha yang dilakukan. Sehingga yang terjadi pendidikan kita jauh ketinggalan dari negara tetangga.

Kita sebagai orang yang terlibat dalam dunia pendidikan tetap berharap kepada siapapun yang punya kewenangan untuk melakukan perubahan untuk memulai perubahan itu dengan segala pertimbangan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pendidikan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post