Enam tahapan penciptaan alam semesta menurut Al Qur’an
Bicara tentang ilmu pengetahuan, Alquran memiliki materi yang sangat benyak mengenai hal – hal tersebut. Mulai dari pengetahuan yang masuk akal hingga yang diluar nalar manusia. Kitab suci umat islam yang ini memuat begitu banyak kajaiban alam semesta dan kebenaran ilmiah yang diantaranya baru terungkap dizaman yang sudah modern ini.
Teori penciptaan alam semesta misalnya, teori yang disebutjuga dengan istilah ‘Big Bang’ ini sering kali diperbincangkan oleh orang – orang disekitar kita pada saat baru-baru ini. Padahal, teori ini sudah diungkapkan oleh Al Quran hampir satu setengah abad yang lalu. Taukah anda apa itu teori Big Bang?
Teori Big Bang adalah teori penciptaan alam semesta yang paling terkenal dan masuk akal. Di temukan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929, teori ini mengatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi yang super padat dan sangat panas, yang kemudian meledak dan mengembang menjadi banyak material yang tersebar di penjuru alam semesta. Hal ini terjadi lebih dari 13 juta tahun yang lalu.
Mari kita tengook sejenak Al Quran surat Hud ayat 7 yang berbunyi : “Dan Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam wktu enam hari”.
Taukah anda enam hari disini bukan seperti yang kita rasakan di bumi ini sekarang, karewna pada saat itu belum adanya bumi yang mengelilingi matahari. Makna enam hari disini berate enam tahapan penciptaan alam semesta, yang hal ini disebutkan oleh Allah dalam Al Quran surat An Nazi’at ayat 27-33 :
“27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya 28. Dia meninggikan bangunanya lalu menyempurnakanya 29. Dan Dia menjadikan malamya gelab gulita, dan menjadika siangnya terang benderang 30. Dan bumi sesudah itu dihamparkanya 31. Ia memancarkanya dari padanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuhan-tumbuhanya 32. Dan gunung-gunung dipancangkanya dengan teguh 33. (semua itu) untuk kesenaganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.
Dari ayat-ayat diatas Surat An-Nazi’at ayat 27-33 dapat menjelaskan tahapan enam tahap penciptaan alam semesta secara kronologis. Urutan tahap tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Pertama (ayat 27) : Penciptaan langit pertama kali
Jika kita kembali ke masa lalu maka kita akan melihat alam semesta masih berupa titik yang satu, yang padad dan sangat panas lalu kemudian meledak dan menyebarkan materi kemana mana.
2. Tahap kedua (ayat 28) : Pengembangan dan peyempurnaan
Di ayat 28 ini terdapat kalimat “meninggikan bangunan” dan “menyempurnakan”. Kata “meninggikan bangunan” dianologikan alam semesta yang mengembang, sehingga benda-benda langit saling menjauh dan langit sendiri semakin meninggi.
Adapun kata “Penyempurnaan” berarti alam semesta tidak serta merta terbentuk tetapi terus berlangsung pembentukan itu, Misalnya : bintang-bintang masih ada yang muncul dan ada yang mati,
3. Tahap Ketiga (ayat 29) : Penciptaan Tata Surya
Pada ayat 29 ini, Allah menjadikan malam yang gelab gulita dan siang yang terang benderang. Itu berarti pada saat itu material-material yang tadinya terpecah berkumpul dan menjadi padat, lalu jadilah matahri dan juga planet-planet yang juga termasuk bumi yang mengitari matahari sehingga terciptalah siang dan malam.
4. Tahap Keempat (ayat 30) : Dibuatlah daratan di bumi
Pada saat awal pembuatan bumi, bumi masih erupa debu-debu tipis, kemudian berkumpulah debu-debu itu sehingga jadilah bumi. Tanah dibuat menjadi dataran rendah dan juga dataran rendah dan juga hamparan luas yang tak terhingga.
5. Tahap Kelima (ayat 31) : Munculnya air di bumi
Dari mana datangnya air? Air di perkiranakn berasal dari komet-komet yang menabrak bumi pada saat atmosfer bumi masih tipis. Unsur hydrogen yang dibawa komet bereaksi dengan unsur-unsur bumi dan membentuk uap-uap air lalu turun sebagai hujan dan kemudian memenuhi dataran-dataran rendah dengan air, sehingga jadilah laut, sungai dan danau. Dan setelah munculnya air di muka bumi, munculah tumbuhan-tumbuhan yang memulai peranan untuk menyeimbangkan ekosistem bumi.
6. Tahap keenam (ayat 32-33) : Proses geologis dan lahirnya kehidupan lain
Disini dejelaskan bahwasanya “gunung-gunung dipancangkan dengan teguh”. Berarti gunung diciptakan setelah daratan, air dan juga tumbuhan. Gunung terbentuk dikarenakan interaksi antar lempeng bumi.
Setelah terbentuknya gunung, diciptakan lah hewan-hewan dan juga manusia sebagaimana yang tertera di ayat 33.
Al Qur’an merupakan gudangnya ilmu pengetahuan, didalamnya banyak sekali ilmu-ilmu dasar dan juga ilmu terapan yang banyak berguna untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu Al Quran menjadi petunjuk yang menerangkan kegelapan ilmu didunia yang sudah rusak ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar