jahhid Fitrah Alamsyah

Jahhid Fitrah Alamsyah, seorang digital marketing di Shakira Grafika sekaligus mengajar digital marketing dan SEO untuk umum. Membuka kelas digital marketing da...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ketika Ajal Datang Menemui (Misbah)

Ketika malaikat Izrail A.S datang menjemput kita para penghuni dunia, seluruh manusia bahkan semua makhluk hidup pun akan merasakan sakaratul maut, ajal yang menjemput dengan tiba – tiba tanpa diketahui kapan datangnya, tanpa diketahui kapan terjadi peristiwa yang akan menggetarkan seluruh jiwa. Bangaimana ajal akan menerkam kita. Ketika ajal tersebut sudah diujung nyawa pasti kita akan merasakan kesakitan yang luar biasa, melebihi dari segalanya. Hal ini telah dijelaskan dalam ayat Allah yang berbunyi…

كل نفس ذائقة الموت

Kita sebagai umat manusia tidak bisa berbuat apa pun ketika maut itu menjemput kita, kita sudah terlepas dari seluruh amalan –amalan yang berkaitan dengan kehidupan, sekalipun kita berlari ke ujung dunia, kematian tetap menjemput kita. Malam dingin udara terasa menusuk. Air mata menetes mengalir begitu saja. Mengingat kematian bisa hadir kapan saja. Bahkan bila Allah mentakdirkan detik ini juga kita akan mati, percayalah kita pasti langsung mati. Maka berhati-hatilah dengan hidup ini. Kita harus merasa dihantui oleh rasa takut yang sangat menghantui kita akan kematian yang secara tiba-tiba. Dan jika itu terjadi pastilah kita tidak bisa menolak kehadiran ajal tersebut.

Terbayang waktu yang sia-sia berlalu tanpa manfaat. Terbayang perkataan dan perbuatan yang menyakiti hati orang lain. Terbayang segala perbuatan buruk yang pernah kita kerjakan. Terbayang segala apa yang telah kita lupakan sebelumnya…!!!.

BAYANGKANLAH……!!!!

Ketika kematian menjemputmu. Ketika engkau bersiap menghadap tuhanmu. Ketika engkau merasakan cemas dan takut menghadapi sakaratul maut. Ketika nyawa meregang badan. Ketika perlahan-lahan malaikat menarik nyawa dari ragamu. Ketika rasa sakit yang teramat sangat dirasakan oleh sekujur tubuhmu. Ketika hatimu resah dan gelisah saat menanti kepastian dari tuhanmu, kabar gembira ataukah berita sengsara. Ketika engkau dibungkus kain kafan, dan menempuh perjalanan yang amat sangat panjang, bayangkanlah!.

Sudah siapkah kita dengan bekal yang ada. Berapa banyak jam, serta wakut yang telah berlalu tanpa manfaat dunia dan akhirat. Betapa banyak hari-hari dan malam-malam kita yang hangus.

‘’Ya Allah, janganlah engkau membiarkan kami dalam kesengsaraan ,dan janganlah engkau menyiksa kami dalam kelalaian, serta janganlah engkau menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang lalai.’’

Semoga Allah SWT menjadikan kebaikan pada hari-hari yang terlewati, menghadirkan kemudahan bagi jiwa untuk selalu mensucikan diri, mengampuni setiap kelalaian yang kerap menyelimuti hati.

Dalam waktu yang sedikit lagi, atau esok lusa, atau mungkin satu minggu, atau satu bulan lagi,satu tahun lagi, sepuluh atau kapan pun hidup kita akan berakhir. Kita pasti kembali, kembali kehadapan Allah SWT untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah kita lakukan di bumi yang hanya sementara ini.

Untuk mempertanggung jawabkan kita pasti berpikir bahwa disetiap awal kehidupan pasti ada ujung akhirnya. Kita sebagai umat islam seharusnya tidak akan pernah lupa. lupa, bahwa tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh ini. Dan akan membangkitkan lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan –nya kepada kita.

Hal ini amatlah mudah baginya, mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu.

Allah telah berfirman tentang orang-orang ini dalam Al-Quran ;

‘’Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik (air mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata;siapakah yang dapat menghidupkan tulang – belulang yang te;lah hancur luluh?’’katakanlah;’’ia akan mengetahui tentang segala makhluk.’’……(QS.Yasin;77-79)

Rumah tiba-tiba penuh dengan tangisan. Anak-anak kita menagis,pasangan hidup kita menangis, orang tua kita menangis,teman kantor, kerabat, tetangga, mereka semua menangis.

Kita hanya bisa membisu, jasad kita dimandikan. Dikafani, kemudian disholatkan. Selesai sholat tubuh kita dimasukkan keranda, diangkat dan digotong keliang lahat. Ingatlah kematian adalah masa yang pasti kita lalui, tapi kita bisa memilih mati dalam keadaan baik atau justru sebaliknya.

Anda telah melewati penderitaan selama berhari –hari, maka anda tak perlu menakuti kematian yang hanya berlangsung puluhan detik,anda tidak perlu khawatir pada kematian ,ksrena kehidupan setelah kematian jauh lebih baik, indah daris emua kenikmatan yang telah kau rasakan. Ribuan orang pemberni telah merasakan kematian dan ribuan orang pengecut telah berhasil melewati kematian,,kematian bukanlah akhir dari segalanya,tapi berperilaku buruk sepanjang waktu, memang membuat segalanya tentang anda berakhir, bukan kematian yang anda perlu khawatirkan, tapi dimana saat-saat anda hidup, jika hidupmu penuh dengan kebaikan maka kematianmu akan indah, jika hidupmu penuh dengan keburukan maka kematoianmu akan menjadi musibah.Kita takut dengan kematian, lalu mengapa kita berani menyambut kematian dengan penuh dosa,kematian adalah sesuatu yangindah bagi orang-orang yang mempersiapkan diri,kita belum menemukan obat yang, mampu membuat kita hidup ribuan tahun, tapi orang-orang purba telah membuat sebuah karya yang bertahan hidup puluhan ribu tahun.

Anda diciptakan untuk menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya, bukan unutk mengkhawatirkan kematian, kematian menutup kisah dari hidup anda, tapi kematian adalah awal dari kisah perjalanan karya-karya anda, tak ada yamg mampu hidup abadi, tapi telah banyak yang berhasil mengabdikan namanya dalam karya-karyanya,akhir selalu ada dari setiap kisah yang diciptakan, tapi penulis selalu menulis akhir yang menyenangkan anda adalah penulis kisah hidup anda, maka tulislah akhir yang menyenangkan.

Siapkah anda menghadapi kematian.....!!!

Semoga renungan atas hikmah yang terkandung dalam setiap kata ini memnjadikan kita untuk siap menghadapi kematian ,mati dalam kadaan baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post