Sejarah ITQAN Group Gontor ( Ahmad Fuadi From Here )
ITQAN (Ilmy Tarbawy Qur'any) adalah suatu lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang permajalahan santri di Pondok Modern Darusslam gontor, sebagai wadah atau media pengembangan minat dan bakat santri di bidang kreativitas, keilmuan dan informasi santri.
Bermula dari ide salah seorang santri yang bernama Saifurrahman Nawawi untuk mendirikan sebuah organisasi yang menangani masalah pers dan permajalahan. Hal ini dilakukan karena ia melihat bahwa di Gontor yang sebesar ini belum ada bagian yang menangani majalah secara khusus. Setelah berkonsultasi dengan Ustadz-ustadz senior, maka dapatlah dukungan yang baik dari kalangan Ustadz-Ustadz. Akhirnya ITQAN berdiri pada tahun 1989 atau tepatnya pada tanggal 10 Oktober 1989, satu tahun sebelum peringatan delapan windu Pondok Modern. Semula dalam redaksi ITQAN, hanya mengolah masalah majalah dinding yang bernama suara delapan windu. Permajalahan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada halangan sedikitpun dari pihak Pondok Modern. Di tahun pertamanya, alhamdulillah ITQAN sudah menerbitkan majalah kampus pertamanya. Gedung Tunis baru yang sekarang menjadi kantor redaksi ITQAN Group pada mulanya adalah Koperasi Pelajar Pondok Modern. Setelah Koperasi Pelajar pindah ke gedung baru di belakang Gedung Tunis, maka gedung Tunis yang dibangun dengan biaya Rp 2 juta digunakan oleh Saifurrahman Nawawi setelah mendapatkan izin dari Staf Pengasuhan Santri untuk kantor redaksi ITQAN.
Kemudian, berawal dari himmah santri dan komitmen yang tinggi terhadap keilmuan, sebagian dari anggota membuka forum sendiri untuk sekedar omong-omong. Semakin hari frekuensi pertemuan mereka semakin tinggi sehingga tercetuslah ide untuk mendirikan forum diskusi yang formal. Namun, dikarenakan jumlah yang ikut dan berkecimpung dalam forum diskusi belum terlalu banyak, maka mereka membentuk halaqah sebagai mediator yang dimaksudkan untuk mengungkapkan ide, pemikiran, materi pelajaran, Argumentasi dan hal-hal yang bersifat kontemporer yang akhirnya media tersebut digabungkan dengan media ITQAN Group.
Pada kegiatan selanjutnya, pembahasan materi tidak hanya mencakup masalah agama, namun meluas sampai ke masalah politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Untuk itu maka tecetuslah ide untuk mendirikan organisasi bagian ITQAN yang bernama Forum Pengembangan Akidah dan Ilmiah Santri AL-HAMBRA. Semula kegiatan diskusi diadakan di gedung Saudi, namun setelah melihat Masjid Pusaka yang sering digunakan untuk kegiatan kepanitiaan-kepanitiaan lebih baik dan lebih layak dipakai, maka kegiatan diskusi mereka laksanakan di Masjid Pusaka.
Nama AL-HAMBRA diambil dari sebuah istana yang terletak di Granada, Spanyol yang merupakan sisa dan bukti kejayaan ummat islam di Eropa. Namun, kemegahan dan kemenangan ummat islam tinggal kenangan dan masuk daftar museum. Untuk itu, ITQAN mengambil nama AL-HAMBRA dengan maksud mengembalikan mahkota islam yang hilang. Kemudian, karena kebanyakan aktivis AL-HAMBRA adalah orang-orang yang bergerak dalam organisasi ITQAN, maka mulai saat itu, pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada ITQAN Group dan forum AL-HAMBRA mulai saat itu juga menjadi bagian dari ITQAN.
Forum AL-HAMBRA saat ini mempunyai waktu-waktu khusus untuk diskusi, baik untuk para anggota ITQAN sendiri maupun untuk kalangan santri. Hari senin pagi, AL-HAMBRA mengadakan kajian pagi yang diisi oleh ustadz-ustadz yang berkopenten. Rabu pagi adalah diskusi untuk anggota ITQAN sendiri dan anggota AL-HAMBRA. Selain itu, AL-HAMBRA juga mengadakan kajian malam untuk pengurus dan anggota ITQAN. Dan yang paling besar pengaruhnya untuk AL-HAMBRA dimata penghuni Darussalam adalah Forum Dialog AL-HAMBRA untuk semua penghuni Darussalam setiap hari jum'at setelah shalat jum'at yang diisi oleh para asatidz yang berkopenten bahkan oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern sendiri.
Pada tahun berdirinya ITQAN, redaktur ITQAN telah mampu untuk menerbitkan majalah santri Darussalam untuk yang kali pertamanya. Kemudian pada 1995, Media suara delapan windu dan media AL-HAMBRA, digabungkan menjadi satu dengan memakai nama JURNAL MINGGUAN ULUL ALBAB.
Jurnal Mingguan ULUL ALBAB adalah majalah dinding yang berisi rubric-rurik berita aktual, kolom, tafsir, hadits, cerpen, dan lain sebagainya. Jurnal ini ditangani oleh anggota ITQAN yang duduk di kelas 3, 3 eksperimen dan kelas 4.
Selain yang telah disebut diatas, ITQAN juga mampu membuat organisasi bagian yang ditangani kelas lima sebagai langkah awal untuk menuju kepengurusan, yaitu AFKARI yang tugasnya membuat majalah kumpulan cerita pendek islami. Mulanya atas ide dan analisa pengurus ITQAN yang memperhatikan semakin berkembangnya minat para santri untuk membaca cerpen-cerpen islami, maka pengurus ITQAN mangadakan musyawarah untuk mengadakan organisasi bagian. Akhirnya berdirilah AFKARI dibawah organisasi ITQAN.
Adapun organisasi bagian yang lain adalah ITQAN AGENCY. ITQAN AGENCY adalah organisasi bagian yang menangani tentang penjualan majalah–majalah islami. Berdirinya ITQAN AGENCY dengan maksud memberi input kepada ITQAN untuk kebutuhan sehari-harinya dan mempermudah bagi kalangan santri yang hendak membeli majalah-majalah islami tanpa harus jauh-jauh pergi ke Ponorogo.
Selain pengurus ITQAN menangani dan mengurusi organisasi-organisasi bagian yang ada dibawahnya, pengurus ITQAN juga menangani pembuatan majalah ilmiah. Pembuatan majalah dengan maksud menambah pengetahuan santri Darussalam. Adapun kegiatan-kegiatan yang ada di luar ITQAN sendiri adalah media harian Ramadhan Pos, dan Syawwal Pos yang semua itu adalah amanat dari Panitia Bulan Ramadhan dan Panitia Bulan Syawwal. Ramadhan Pos yang biasanya menulis berita-berita atau tulisan ilmiah tentang kegiatan yang ada di Pondok Modern dalam bulan Ramadhan, sedangkan Syawwal Pos yang biasanya menulis tentang kegiatan yang ada di dalam bulan Syawwal, mulai dari pendaftaran santri baru hingga berakhirnya Panitia Bulan Syawwal.
Akhirnya hari demi hari terlampaui sudah sampai akhirnya ITQAN menginjak umurnya yang ke dua puluh tiga tahun. Sungguh suatu kesyukuran yang luar biasa yang mana ITQAN dari hari ke hari semakin menunjukkan aktifitasnya di kalangan santri bahkan di kalangan bapak guru. Dan saat ini ITQAN, membawahi lima organisasi bagian yang berada di dalamnya mulai dari, AL-HAMBRA, ITQAN Magazine, AFKARI, ITQAN AGENCY dan majalah dinding ULUL ALBAB.
Setelah hampir dua puluh tahun menempati gedung Tunis 203, kantor redaksi ITQAN Group sempat pindah ke gedung Indonesia 1/1 kamar 109, sebelum akhirnya menempati gedung Indonesia 2/1 kamar 104. Alhamdulillah, dari dua puluh tiga tahun perjalanan ITQAN Group, beberapa acara telah berhasil diadakan, diantaranya, Acara Bedah Buku Ranah 3 Warna bersama Al-Ustadz Ahmad Fuadi pada tanggal 18 Maret 2011 dan Acara Pelatihan ESQ “Santri Berprestasi di Era Super Teknologi dan Blog sebagai Sarana Dakwah” bersama Al-Ustadz Abdul Haris Muhtar (Trainer ESQ cabang Surabaya) dan Al-Ustadz Ahmad Saifullah,S.Pd.I. tanggal 22 Februari 2013.
Saat ini, Kru ITQAN Group terdiri dari dewan pembimbing sebanyak 13 orang, yaitu Al-Ustadz Drs. Nasrullah Zainul Muttaqin, Al-Ustadz H. M. Adib Fuadi Nuris,M.A.,M.Phil., Al-Ustadz Dr. Khalid Muslih,M.A., Al-Ustadz M. Taufiq Affandi,S.H.I., Al-Ustadz Mujib Abdurrahman,Lc, Al-Ustads\z Gunawan Andi Pranata, Al-Ustadz Ainul Yaqin, Al-Ustadz Rizvan Falah Kamil, Al-Ustadz Fatan Oktaviani, Al-Ustadz Chairul Anwari, Al-Ustadz Ahmad Nizar, Al-Ustadz Yusuf Praseyo dan Al-Ustadz Zaidan.
Sedangkan Kru kelas 6 ITQAN Group berjumlah 10 orang, yaitu Akhi Jahhid Fitrah Alamsyah, Akhi Arrizal Ocha Wahyu Pradana, Akhi Faisal Chandra Ramadhan, Akhi Febrian Ihkza Maulana, Akhi Ismail Rijal Rabbani, Akhi Nanang Nurochim, Akhi Dimas Dwi Gustanto, Akhi Rayhan Ihsan, Akhi Rifal Fadillah, dan Akhi Thoriq Majid.
Untuk Kru Islamadina dari kelas 18, yaitu Caesardi Andhita Fari Kusuma, Indy Ahmad Syauqillah, Egi Ananda, Okto Kholilullah, Fiki Putra Muayyad, Gabrilla Toldo, Fadel Imam, Fahmi Huda, Rayhan, Adya Siraj, Rayhan Husfi, dan Akmal Ma’arif.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar