Jamainah-Farit

Pendidik di TB/ TKIT Al- Amri Leces Probolinggo pengurus pada yayasan Kelompok Bermain Rumah Sakinah Nomor WA yang bisa di hubungi 085257791467 emai...

Selengkapnya
Navigasi Web

Latihan 1

ADA TAPI TIDAK ADA

Sebuah bahtera yang akan mengarungi samudra yang luas tentulah diperlukan bahtera yang kuat dan kokoh serta nahkoda awak kapal yang tangguh untuk menghadapi segala rintangan yang menghadang dan kemungkinan- kemungkinan yang akan menghambat perjalanan kita nantinya di samudra yang luas

Jika bahtera itu kita umpamakan dengan biduk rumah tangga tentu bahtera yang kokoh itu dalam artian pasangan suami istri. Tapi kenyataannya sekarang kalo kita melihat peran suami ayah sebagai pemimpin dalam rumah tangga banyak yang terabaikan.

Para istri biasanya menginginkan pasangan yang setia , kasih sayang, pengertian, mapan, tampan dan segudang kebaikan lain yang kadang kalo kita pikir apa iya ada laki- laki yang punya kelebihan tingkat dewa seperti itu. Ada pasangan yang mapan tapi untuk membantu mengganti popok anaknya saja ia ogah menyerahkan segala urusan rumah tangga kepada istrinya karena kesibukannya dalam usahanya, ada juga suami yang setia dan kasih saying kepada keluarganya tapi dalam hal kecukupan materi dia tidak bias memenuhi secara optimal bahkan ada suami yang sudah tidak mapan dalam finansial , juga ada suami suami yang mungkin tidak punya apapun yang diinginkan oleh para istri.

Melihat hal ini saya teringat dengan seorang teman yang waktunya habis dengan pekerjaannya. Berangkat pagi pulang sore bahkan pulang pagi itu sepertinya sesuatu yang biasa baginya. Hidup dengan pekerjaan yang sibuk itu ternyata tidak diimbangi oleh penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Ketika pulang ke rumah tentulah ia dalam keadaan penat sehingga rumah baginya hanya sebagai tempat untuk tidur bukan istri yang ia cari atau anak- anak yang bergelayutan manja dengan segala ocehan- ocehan mereka.

Hal itu berlangsung dalam waktu yang lama dan konstan sehingga dalam mindset mereka terdoktrin bahwa ayah pulang kerja capek dan harus tidur tidak boleh diganggu, inilah akhirnya generasi- generasi yang kehilangan ruh dari sosok ayah dalam kehidupan mereka Ada tapi mereka tidak merasakan keberadaannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post