Teman saya berkisah, sekali waktu ia masuk dalam grup WA pembelajaran. Melihat diskusi dalam WA tersebut, akhirnya ia berniat untuk nimbrung bertanya. Akan tetapi, bukannya mendapatkan jawaban dari pertanyaanya, ia malah mendapat respons kurang menyenangkan. Hampir semua yang ikut dalam diskusi itu menyanyangkan pertanyaannya karena ia dianggap tidak literet dengan membaca dulu materi kemudian bertanya.Sejak saat itu teman saya ini mulai bersikap hati2 atas segala sesuatu, Ia tidak ingin lagi di cap tidak literet. Ia akan melihat dulu, membaca ulang, kemudian mencermati apa yg jadi objek pembicaraan. Lama hal itu berlangsung sampai ia menyadari bahwa ia tidak pernah lagi bertanya karena merasa hampir yg didiskusikan atau jadi objek permasalahan sudah dipahaminya.kini ia jarang, bahkan hampir tdk pernah bertanya di WA dan anehnya kadang ia merasa mereka2 yg selalu bertanya ia anggap juga tidak literet. Saya hanya berpikir setelah merenungi curhat kawan saya ini. Benarkah demikian, apakah kita tiba2 tidak literet karena bertanya. Atau memang ketika jendela ilmu sudah terbaca dan terpahami bertanya menjadi sesuatu yang bodoh, wallahu alam