JAMIAL HAIRI, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KAMU NANYA?

KAMU NANYA?

Hari itu saya sampai di sekolah agak pagi dari biasanya. Banyak siswa yang menghampiri saya untuk bersalaman. “Asslamualaikum bapak” semua siswa memanggil salam saat saya memarkir sepeda motor. Waalaikumus salam warahmatullah” jawabku sambil tersenyum. “Bapak, jam pertama pelajaran agama, bapak mau masuk iya?”. Salah satu dari siswa itu bertanya.” Iya nak, insyaAllah pagi ini saya gak ada tugas rapat”. “ Alhamdulillah bapak bisa mengajar hari ini, hore...” akhirnya para siswa itu bermain kembali dengan temannya yang lain.

Kemudian saya masuk ke kantor dengan memanggil salam “Assalamu alaikum”. Kepala sekolah menjawab “Waalaikumus salam warahmatullah”. Ternyata beliau telah sampai duluan ke sekolah. Lalu saya duduk sejenak, sambil mengoreksi buku tugas pekerjaan siswa yang ada di meja kerjaku sembari menunggu jam masuk tiba. Saya menyeruput secangkir teh hangat yang disajikan oleh penjaga sekolah seraya melepas lelah dalam perjalanan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 07.00. tiba saatnya jam pelajaran pertama dimulai. Semua siswa sudah berbaris di depan kelas, mereka bersiap-siap untuk masuk ke ruang kelas. Kebetulan saat itu saya mengajar di kelas 1-A. Sesampainya di depan kelas, ketua kelas mempersiapkan para siswa yang lain. Dan mempersilahkan untuk masuk ke dalam kelas secara bergantian sembari bersalaman kepada guru.

Seperti biasa, setiap pagi sebelum pelajaran dimulai para siswa dibiasakan untuk membaca do’a, membacakan teks pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan pembiasaan lainnya. Khusus pelajaran Agama Islam kelas 1, siswa selalu membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas, dan ayat kursi.

Setelah itu, para siswa sudah siap untuk menerima pelajaran. Namun sebelum masuk pada pelajaran inti, kebetulan pelajaran hari itu tentang “Mengenal Rukun Iman”. Saya bertanya “ada berapakah rukun iman itu?” ternyata Aila mengacungkan tangan dan menjawab “ada 6 pak”. Kemudian para siswa memberikan tepuk tangan karena jawaban Aila benar.

Pertanyaan kedua saya langsung menunjuk Al Ghazali. “coba sebutkan rukun Iman yang pertama!” dengan spontan dan sedikit cuek Al menjawab “kamu nanya”. Saya kaget dengan respon Al yang seperti itu. Karena sebelumnya tidak pernah ada siswa yang menjawab dengan kalimat itu. Bahkan, saya tanya lagi berulang-ulang jawabannya tetap saja seperti itu. Akhirnya dengan sedikit jengkel saya nasehati anak itu agar tidak berkata sembarangan apalagi kepada gurunya.

Akhirnya setelah jam pelajaran berakhir. Saya keluar dari kelas dengan hati sedikit jengkel.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terus berlatih dan berlatih Pak

19 Feb
Balas

Mantap pak..

18 Feb
Balas



search

New Post