jamilah spd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BERANI PANTANG MENYERAH

Berkarya, bukan hanya setelah tamat belajar, tetapi awal menuju tantangan baru. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menuju jenjang yang lebih tinggi. Pengalaman, sesuatu yang paling berharga. Bekal yang memadai dan keinginan yang tinggi harapan masa depan. bagaimana untuk menggapainya?

Keluarga harmonis dambaan setiap insan. Kerikil-kerikil kecil tentunya mewarnai kehidupan. Anak yang dimiliki merupakan titipan Ilahi Robbi yang harus dijaga. Tanpa terasa ketiga anakku di tahun 2018 ini dalam tahap persiapan menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Banyak lika-liku kehidupan yang menantang. Keinginan yang tidak tercapai tidak untuk berputus asa. Karena akan membawa seseorang menuju tingkat kedewasaan yang luar biasa.

Anak pertamaku

Jauharuddin Luthi Al Jabbar, panggilan akrab Luthfi setelah selesai di Universitas Brawijaya jurusan Kimia. Strata dua di Universitas Indonesia jurusan Kimia juga yang diambil. Sekarang sudah dalam tahap menyelesaikan Tesis. Dalam meminta persetujuan judul harapan dosen untuk mencari tanaman yang khas asal daerah. Banyak yang ditanyakan pada saya waktu itu tentang keberadaan tanaman yang ada di Pasuruan. Luthfi mengatakan ada tiga tanaman pilihan diantaranya bunga Tapak Darah, Kecubung, dan tanaman Adas yang ada akan diteliti. Menggunakan tanaman tersebut karena salah satu tanaman yang ada di Kabupaten Pasuruan. Luthfi tetap berada di Jakarta, tanaman yang disebutkan saya tanyakan pada siswa. Tanaman Tapak Darah cara memperolehnya dekat tetapi jika dibutuhkan dengan jumlah sekitar dua kilogram itu yang sedikit terkendala. Untungnya setelah Luthfi, mencari data di jurnal kandungan bunga tapak dara yang dicapai hanya sekitar 0,5%. Begitu juga tanaman Kecubung, khasiatnya juga tidak sebegitu dibanding tanaman Adas. Akhirnya keputusan Luthfi memilih tanaman Adas.

Tanaman yang hanya diperoleh pada daerah dataran tinggi dan didaerah tertentu. Yang membuat harus meminta bantuan orang lain untuk mendapatkannya. Di kabupaen Pasuruan hanya ada di daerah Tosari, cukup jauh dari dataran rendah. Teman guru dan siswa yang dapat membantu. Nurkholis dan Dandi yang dapat saya mintai tolong mencarinya. Sebelumnya Endri menawarkan dapat mencarikannya.

Tesis yang harus diselesaikannya, agar sesuai rencana. Luthfi meminta dikirim tanaman Adas. Kiriman yang pertama diberi oleh Endri. Mulai dari batang, daun, dan bunga langsung saya kirim. Kantor Pos, tempat saya biasanya mengirim barang ke Luthfi sejak kuliah di Jakarta. Tanaman Adas saya kirim sebanyak tiga kali, sampai pegawai posnya hafal karena bau khas seperti minyak telon. Karena ketidak fahaman antara saya apa yang diinginkan oleh Luthfi, tanaman yang dikirim kurang sesuai dengan harapan. Pengiriman pertama, semua batang, tangkai, daun, dan bunganya dikirim. Begitu diterima Luthfi, dia mengatakan mik, tolong kirim tangkainya saja. Kedua kalinya masih juga belum sesuai dengan yang dikehendaki. Baru pengiriman yang ketiga ternyata hanya batangnya saja yang akan diteliti kandungannya.

Saling komunikasi dengan Luthfi itu yang biasa saya lakukan. Wajar karena jarak tempat tinggal yang cukup jauh. Suatu ketika anaknya bercerita tentang selama ini hasil praktikum yang telah dilakukan belum sesuai dari harapan. Luthfi mengatakan bagaimana nanti ketika presentasi seminar hasil. Harapan dan semangat yang dapat diberikan pada Luthfi sebagai orang tua. Nada melas ketika bercerita rasa kekhawatiran akan sesuatu yang akan dihadapi pada saat presentasi seminar hasil. Karena hasil yang telah diperoleh belum sesuai yang ada di jurnal.

Anak keduaku

Zuhristawa Luthfi Al Jabbar, panggilan akrab Zuhris masih berada di Universitas Jember untuk menyelesaikan kuliah Strata satu. Jurusan Pendidikan Matematika menjadi pilihannya. Mata kuliah yang akan diselesaian adalah Skripsi. Judul yang dipilih berhubungan dengan anak autis pada tingkat SMP. Menurut ceritanya dua anak yang dipilih memiliki kecerdasan pada telepon dan yang satu pada elektro. Ketika seminar proposal memang banyak tantangan yang dihadapi oleh dosen yang mengujinya. Semangat untuk membuktikannya terus dilakukan oleh Zuhris. Ternyata kenyataan di lapangan terkadang tidak sesuai dengan teori. Ya, memang terkadang membutuhkan ketelatenan dalam menghadapi anak yang memiliki kebutuhan khusus. Tetapi apakah mereka tidak ingin diperhatikan. Alhamdulillah, ketika saya tanyakan bagaimana perjalanan menyelesaikan skripsinya sudah hampir selesai. Suara yang terdengar ketika bicara lewat telepon menunjukkan sudah tidak ada kendala dalam menyelesaikan skripsinya.

Dorongan dan semangat pada Zuhris selalu diberikan oleh bapak dan ibunya. Wajar, terkadang memang butuh perhatian khusus dalam memberikan nasihat. Karakter yang telah diberikan ketika di sekolah menjadi harapan orang tua terhadap anaknya. Jangan sampai kegagalan akan membawa keterpurukan untuk menggapai cita-citanya.

Anak ketigaku

Ajwadussafwatulloh Luthfi Al Jabbar dengan panggilan akrab Awad. Ketika akan masuk SMA tidak pernah dibayangkan akan masuk di Pondok Pesantren. Wajar terkadang rasa ingin kumpul dengan teman SMPnya masih kuat. Alhamdulillah, rasa syukur yang tak terhingga masuk di SMA Darul Ulum 1 Peterongan Jombang. Awal di asrama, saya dan bapaknya setiap minggu datang untuk silaturrahmi. Masalahnya bapaknya tidak bisa jauh dari anaknya. Tangisan yang tak bisa kubendung ketika pengumuman masuk kelas Exellent. Keinginannya masuk sekolah seperti kakak-kakaknya tidak tercapai karena ada pengurangan kuota. Sekarang Awad masih duduk di kelas dua belas SMA Darul Ulum 1 Peterongan Jombang.

Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) sedang dihadapi mulai tanggal 16 Maret 2018 dan berakhir tanggal 3 April 2018. Sedangkan pada tanggal 9 April 2018 sampai tanggal 12 April 2018 menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebelum ujian dimulai selaku orangtua dikumpulkan untuk mendapatkan beberapa pengarahan dari pihak sekolah. Ketika sambutan disampaikan oleh beberapa para pemangku kebijakan diantaranya memohon untuk selalu berdoa demi anaknya. Karena sekolah sudah berupaya dalam bidang akademiknya, keikhlasan yang selalu dinanti.

Jalur ke perguruan tinggi negeri melalui SNMPTN, belum diterima. Semangat dan keinginan yang kuat untuk berani dalam memutuskan sesuatu. Tanggal delapan Mei 2018, tes lewat jalur SBMPTN. Semakin tinggi ilmu yang akan digapai maka tantangan akan selalu menemani. Ketika pengumuman SNMPTN pada tanggal tujuh belas Apri 2018 dinyatakan tidak diterima. Keputusan berpindah lewat jalur SBMPTN.

Haflah Akhirussanah di asrama, terjadwal tanggal dua puluh satu April 2018. Yang diawali dengan silaturrahmi ke orang tua dari pengasuh asrama. Banyak hal yang saya dapat, dengan usia yang mencapai delapan puluh tahun, petuah disampaikan baik pada orang tua wali santri maupun pada para santri. Dengan santun dan suara yang menyentuh hati pada para pendengarnya, wajar akhlak selalu dijunjung tinggi. Berpamitan pada bu nyai Azzah kemudian silaturrahmi ke rumah pengasuh asrama Al Falah tempat Awad tinggal. Seharusnya pada hari itu juga anaknya bisa langsung dibawa pulang, karena sudah serah terima. Lain halnya dengan Awad yang harus masih tinggal di asrama karena mengikuti bimbingan di lembaga bimbingan Darul ‘Ulum. Ketika berpamitan untuk menunaikan solat Maghrib, saya meminta pada istri pengasuh asrama untuk sementara Awad masih harus ada di asrama.

Acara Haflah Akhirussanah, letaknya agak jauh dari asrama. Tepatnya pukul tujuh malam, saya dan bapaknya berangkat memenuhi undangan yang telah diberikan. Walaupun Pondok Pesantren, tidak menyurutkan akan kreasi dan bakat para santrinya. Pada praacara banyak penampilan paduan suara dan tari yang digelarnya. Acara inti dimulai pada pukul delapan malam, baik orang tua/wali santri, santri, pengasuh dan pimpinan pondik pesantren berada di halaman universitas Pondok Pesantren Darul ‘Ulum.

Acara lengkap dengan tatanan panggung dan lampunya yang cukup modern. Pembukaan, pembacaan ayat suci Alquran, sambutan, ceramah agama, doa, dan penutup, susunan acara yang dibacakan oleh pembawa acara. Tiga asrama menjadi satu dalam merayakannya. Asrama putri Nusantara 3, Al Falah, dan Ibnu Siena. Walaupun bukan laki-laki semua tetapi saling santun yang selalu ada.

Ketika sambutan dari salah satu pengasuh asrama, dikatakan di Pondok Pesantren ini akan menjadikan manusia yang berkarakter. Tidak kala pentingnya ketika sambutan pada acara ceramah agama dikatakan ada empat hal yang disampaikan. Beliau berpesan pada para santri agar selalu tawaddu’. Diantaranya yang harus dilakukan antara lain mau menerima kebenaran, mendengarkan orang lain, mengucapkan terima kasih, dan biasa serta bisa duduk bersama. Acara ditutup pada pukul sepuluh tiga puluh malam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post