Sukses, impian setiap orang. Pengalaman, guru yang terbaik. Tugas yang diemban oleh seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu profesi yang satu ini membutuhkan jiwa besar.

Guru, profesi yang saya emban. Berangkat pagi dan pulang sore bahkan malam itu sudah biasa saya alami, sejak saya dan suami mengajar di satu Kabupaten. Mungkin suami merasa kasihan lihat saya harus dijemput sampai malam. Di tahun pertama saya mendapat tugas tambahan, suami menawari untuk belajar mengemudi di tempat les. Tepatnya di bulan Romadon kegiatan belajar mengemudi saya mulai. Praktek langsung dijalan didampingi pengajar suatu keharusan. Dua bulan setelah belajar mengemudi, saya belum berani mengendarai sendiri, karena pernah berbenturan dengan mobil lain. Datang silih berganti, yang memberikan semangat untuk berani mengendarai sendiri. Awal keberanian, saya mengendarai didampingi suami ketika berangkat sekolah. Seminggu kemudian, saya mengendarai sendiri dengan dipandu suami yang naik sepeda motor. Pengalaman langsung yang membuat saya semakin paham. Banyak hal yang didapat langsung pada saat mengemudi.

Mengantar anak mengikuti kegiatan penanaman mangruv menjadi tanntangan baru. Mobil sekolah tersedia tapi nggak ada sopir, dengan semangat tinggi saya jalani. Berikutnya mengantar anak mengikuti pemilihan peserta paskibra tingkat kabupaten. Membutuhkan dua mobil, semangat dan keberanian lagi yang menantang.

Lomba Kelompok Budaya Kerja (KBK) yang diadakan oleh kabupaten. Serangkaian acara yang digelar pada peringatan Hari Jadi Kabupaten. Awalnya undangan ditujukan ke sekolah hanya untuk membuat budaya kerja. Masalah yang harus segera diselesaikan tentang jumlah dan mutu siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Oleh karena itu saya selaku koordinator pada pembuatan budaya kerja. Alasannya, tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Setelah mengumpulkan laporan budaya kerja , ternyata ada undangan untuk mengikuti technical meeting untuk lomba KBK. Persiapan pembuatan yel-yel, sosio drama dan presentasi terus dibagi. Sebelas anak kelas XII pengurus OSIS diselesaikan yel-yel dan sosio drama. Sedangkan presentasi disajikan oleh tujuh orang guru. Dua puluh dua orang yang akan mengikuti lomba. Dua mobil dan dua sepeda motor yang mengantar untuk lomba. Lomba diikuti oleh tiga puluh kelompok dari berbagai instansi pemerintahan. Pementasan lomba dimulai, begitu giliran sekolah saya, ada saja kendalanya. Padahal pada saat latihan, lima belas menit waktu yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan. Begitu tampil, Allah berkehendak beda, setelah yel-yel seharusnya rekaman suara. Astaghfirullah, suara rekaman tidak masuk ke sound. Untungnya yang ikut sudah terbiasa dengan kegiatan OSIS. Setelah semua tampil, pengumuman dibacakan. Juara tiga kategori kreativitas itu yang didapat disekolah saya.

Mengikuti kegiatan Darma Wanita sebagian dari tugas semi dinas. Dalam serangkaian acara memperingati ulang tahun Darma Wanita mengadakan berbagai lomba. Diantaranya lomba kantin sehat, lomba menu sarapan bagi remaja “empat sehat lima sempurna”, lomba menu kudapan bahan dasar ikan dan menu kreasi dengan bahan dasar polo pendem. Menu sarapan bagi remaja “empat sehat lima sempurna” diikuti oleh ibu-ibu Darma Wanita Persatuan unit SMA dan SMK. Dua puluh enam sekolah yang mengikuti. Pagi itu saya harus berangkat dengan istri kepala sekolah. Astaghfirullah, sopir yang biasa mengantar harus menemani siswa mengikuti kegiatan di hari yang sama. Kepala sekolah bilang padaku disopiri sendiri saja dengan istri saya. Dengan perasaan takut karena mobil itu baru harus kujalani. Sebelum masuk sekolah, saya diberi kontak mobil. Berjalan dengan langkah yang serba takut ada dibenakku. Sepuluh siswa (pengurus OSIS) datang menghampiriku karena membuka garasi mobil. Pintu garasi kubuka, apa yang terjadi, tidak juga bisa, sampai dicoba beberapa anak. Datang siswa yang lain, dengan nada polos dia berkata, maaf bu, saya bukanya. Ya Allah, kuucapkan semua itu terkalahkan dengan pengalaman. Mobil dinyalakan dan dipanasi, kemudian perlahan saya keluarkan. Kamelia yang membantu membukakan garasi tadi, lantas kutanyakan seperti ilmu yang saya dapat pada saat belajar. Berkeliling ke lapangan basket, harus dilakukan sebagai pengalaman. Mobil saya kemudi kemudian menjemput istri kepala sekolah yang ada diruangan. Berangkat sudah menuju ke lokasi, lima belas kilo meter tak terasa sampai di tempat. Selain itu satu teman lagi langsung bertemu di tempat lomba. Tepat pukul 09.30 lomba dimulai selama 30 menit harus sudah selesai disajikan. Kemudian juri lomba yang terdiri dari tujuh orang berkeliling menilai satu demi satu. Pengumuman pemenang lomba, setelah datang kunjungan istri bupati. Dua jam berlaku, istri bupati dan langsung mengunjungi stan lomba. Tak lama kemudian panitia mengumumkan, satu persatu dibacakan. Perasaan cemas dalam hatiku, dimulai dari juara harapan sekolahku tidak disebut, suara sorak ramai yang terdengar dari sekolah yang disebut. Berikutnya juara 3 dibaca, itupun bukan. Juara 2 terdengar olehku ternyata bukan juga. Jedah waktu ketika membacakan juara 1, begitu disebutkan sekolahku pemenangnya. Alhamdulillah, rasa syukur saya ucapkan. Tak sabar, dengan meminta ijin istri kepala sekolah dan satu teman lagi, nada melas saya sampaikan. Maaf ya, sopir saja yang mengambil hadiahnya.

Adrenalin yang ada dalam tubuh membuat semangat seseorang. Tidak peduli siapa mereka, ternyata sopir bisa meraih sukses. Mudah-mudah menjadi semangat bagi yang lain.