Jandris SKY

Lahir di Jakarta, 20 Januari 1973. Sarjana S1 Jurusan Teknik Mesin. Dengan motto : " bersyukur dalam segala hal " Buku antologi puisi yang telah terbit...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendampingi Anak dalam Menghadapi Ujian

Mendampingi Anak dalam Menghadapi Ujian

" MENDAMPINGI ANAK DALAM MENGHADAPI UJIAN "

Oleh : Jandris Slamat Tambatua

Pendidikan berarti belajar untuk berpikir sendiri, belajar untuk membuat dan memperbaiki persahabatan, belajar untuk melihat sudut pandang orang lain dan belajar untuk tidak takut pada ketidakpastian atau kesulitan. Sayangnya sistem apakah yang tampaknya secara komprehensif mengabaikan perkembangan kualitas dalam penilaian dengan hasil ujian.

Untuk mempersiapkan anak-anak di zaman now adalah tidak hanya melengkapi mereka dengan keterampilan dan kompetensi yang mereka butuhkan akan tetapi mereka juga butuh kenyamanan dalam belajar. Sebagian nilai hasil dengan jenis ujian yang begitu kaku dan tidak ada penilaian terhadap semua kualitas lain yang kita semua tahu bahwa anak-anak perlu adanya kenyamanan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Situs web menyajikan semua kualitas yang dicari oleh perusahaan dan perguruan tinggi seperti pemecahan masalah, inisiatif, kerja tim dan komunikasi lisan yang sangat baik. Maka dari itu kiita sebagai guru harus mengubah metode yang akan diajarkan.

Sebagai seorang guru dan orang tua sepanjang proses pembelajaran membaca pola pikir siswa di kelas saat berada fase tekanan akademis yang terlalu banyak pekerjaan rumah.

Ada beberapa kenyamanan dalam pembelajranan dikelas yang lebih menyenangkan bagi siswa untuk menuai keberhasilan pendidikannya disekolah. Namun, jika kita memberi terlalu banyak tekanan pada anak untuk mendapatkan hasil penilaian dengan baik secara nilai akademis, hal ini dapat menjadi bumerang bagi perkembangan psikis anak dan pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan diri mereka secara negatif.

Sebagian orang tua juga memberikan tekanan pada anak untuk berhasil mendapatkan nilai tertinggi, hal ini dapat juga membuat perkembangan psikis seorang anak merasa kurang terinspirasi dan lebih terancam. Mereka akan stres karena takut tidak mendapatkan hasil nilai yang diharapkan dengan baik bahkan mereka malas belajar dan berhasil dalam pendidikan seperti yang seharusnya. Jika mereka memiliki perasaan cemas dan cenderung tidak tahu apa penyebabnya.

Ada kemungkinan bahwa mereka akan menyalahkan lebih lanjut atas perasaan buruk mereka pada diri mereka sendiri karena tidak cukup cerdas, sehingga menyebabkan lebih banyak stres yang diakibatkan dan kecemasan dalam dirinya.

Jika anak memiliki gejala stres yang melanda berkaitan dengan tugasnya disekolah, kita sebagai orang tua perlu adanya komunikasi dengan mereka tentang bagaimana perasaan dan rasa kecemasan yang dihadapi serta membantu mereka merasa lebih baik dan memiliki rasa kenyamanan dalam belajar.

Terlalu banyak tekanan dalam belajar disekolah justru dapat menyebabkan seorang anak melakukan hal-hal yang tidak etis, misalnya seorang anak yang telah diberi tahu bahwa mereka harus mendapatkan semua nilai A pada nilai hasil laporan akademik, mereka akan melakukan kecurangan dalam ujian yaitu menyontek pada ujian atau suatu tugas untuk memenuhi kewajiban dan nilai yang akan dicapainya.

Mereka mungkin juga dapat beralih ke obat-obatan terlarang dan alkohol untuk mengatasi stresnya. Awasi terus perilaku anak kita jika didapati mereka menunjukkan gejala yang kelihatan rasa tertekan atas kecemasan dan berbicaralah dengan mereka jika kita melihat sesuatu yang janggal pada diri anak kita.

Jika kita ingin membantu supaya anak-anak berhasil disekolah, kita perlu mendorong dan memberikan semangat daripada menekan mereka. Dengan menawarkan dorongan melalui perhatian dan kasih sayang seperti mendampingi anak dalam mengerjakan pekerjaan sekolah dan mendiskusikan berbagai ide dan konsep serta dapat membantu memicu semangat dan inspirasi pada anak.

Jika kita terlalu banyak menekan anak untuk berhasil secara akademis, jangan menyalahkan diri sendiri. Sebagai gantinya, luangkan waktu sejenak untuk berbicara dan bercerita dengan anak-anak secara terbuka tentang bagaimana kegiatannya disekolah dan tidak perlu menekankan diri mereka sendiri tentang sekolah, sehingga akan terbentuk komunikasi dua arah.

Orang tua terlebih lagi ingin melihat mereka berhasil, itulah yang menjadi sebab mengapa kita menekan anak. Namun, jika kita memberi terlalu banyak tekanan pada mereka, maka mereka tidak akan mendapatkan kesuksesan yang akan kita dambakan.

©jandrisslamattambatua

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post