Jantriwanis

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Dilema Antara Kertas dan Pohon
foto Mill trip Pulp and Papper Jantri

Dilema Antara Kertas dan Pohon

Indonesia terus melewati perubahan era perekonomian, saat ini Indonesia sudah masuk pada persaingan ekonomi era industri 4.0. Perubahan perekonomian tersebut sangat signifikan, manusia dari manapun bisa berkumpul dalam satu komunitas bisnis dan membicarakan agenda bisnis mereka tanpa perlu bertemu secara fisik, cukup menggunakan peralatan teknologi digital yang semakin canggih dari waktu ke waktu. Begitu pula untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik primer sekunder maupun tersier dapat diperoleh dengan mudah, cukup otak atik gadget dan memainkan aplikasi, kebutuhan seperti makanan dapat diperoleh tanpa harus pergi ke warung penjual makanan juga tidak direpotkan untuk membelah lautan kendaraan yang semakin memenuhi jalanan dan sesak macet yang menyita waktu. Perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi insan penyedia jasa dan barang, begitu pula dengan konsumen, tinggal klik semuanya selesai tanpa harus meninggalkan kantor atau tanpa harus mengurangi waktu bersama anak-anak bagi ibu yang mendedikasikan hidupnya untuk selalu berada di samping anak-anaknya tanpa harus kehilangan talenta untuk terus mengetahui dunia luar atau bahkan berbisnis dari rumah.

Era industri 4.0 yang penuh dengan keberagaman perangkat digital, tidak lantas membuat dunia bisa terus berjalan tanpa adanya kertas. Kertas adalah alat komunikasi dari zaman dahulu hingga saat ini. Untuk memiliki dokumen penting yang dibutuhkan dan ditanyakan adalah kertas. Misalnya, ijazah, sertifikat tanah, sertifikat rumah, surat kesepakatan kerjasama, transkrif nilai. Semua benda tersebut adalah kertas. Tanpa adanya kertas, apalah jadinya dunia. Ir Soekarno pernah berkata dalam pidatonya “bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah”. Sejarah sebuah bangsa tidak bisa sampai kepada masyarakat tanpa adanya dokumen negara, apabila dokumen negara tidak ada maka sejarah bisa diciptakan dan diceritakan sesuai dengan kepentingan, tidak akan ada sejarah yang lurus dan memberikan informasi yang benar. Dokumen tersebut berupa kertas yang berisikan tentang sejarah itu sendiri, hal tersebut memberikan penjelasan bahwa keberadaan kertas tidak bisa dipungkiri untuk dijadikan sebagai media penyambung informasi dari satu orang ke orang lain bahkan dari satu generasi ke generasi lainnya.

Informasi berupa sejarah dapat dipelajari melalui buku, buku terdiri dari kertas. Ketika sebuah buku diterbitkan dalam bentuk e-book, siapa saja bisa membacanya, sama halnya dengan buku yang terdiri dari kumpulan kertas. Namun buku berupa file elektrinik tidak bisa dibaca atau dilihat melainkan memerlukan alat berupa gadget atau komputer. Sedangkan untuk membaca buku yang merupakan kumpulan kertas, bisa dinikmati kapan saja dimana saja tanpa harus menggunakan alat-alat pendukung lainnya. Tidak hanya itu, kertas juga merupakan unsur penting dalam pemenuhan administrasi, contoh kecilnya ijazah adalah ijazah, dengan ijazah status akademik seseorang akan diakui siapa saja dan dapat dipergunakan untuk keperluan yang membutuhkan hadrinya ijazah tersebut. Lagi-lagi kertas menjadi acuan dalam berbagai hal.

Era industri 4.0 dan telah berhasil membawa manusia kepada dunia digital namun tidak dapat menghapus esensi kebutuhan terhadap kertas dalam banyak lini kehidupan karena tidak bisa dinafikan tidak semua transaksi bisa terselesaikan menggunakan aplikasi digital melainkan harus ada bukti otentik berupa berkas yang selalu mendampingi aktivitas-aktivitas digital tersebut. Dunia digital mempermudah akses satu langkah lebih cepat, namun sebuah bangsa atau sebuah peradaban memerlukan dokumen-dokumen yang bisa menjadi acuan bagi generasi berikutnya. Jadi perkembangan digital tidak justru menyebabkan harus ditiadakannya produksi kertas, melainkan sebagai konsumen yang sadar akan kehidupan, manusia harus bisa mempergunakan sumberdaya ini dengan bijaksana sebab kertas berasal dari fiber pohon dan pohon adalah sumber oksigen bagi kehidupan. Sikap bijaksana tersebut akan menyebabkan industri dan alam tetap bisa bersinergi, dimana industri yang bergerak dalam produksi kertas terus melakukan penanaman hutan salah satu upaya tersebut adalah dengan adanya HTI milik perusahaan. Sinergisitas dan kebijaksanaan tersebut penting karena dengan kertas banyak nilai-nilai kehidupan yangdapat diperoleh maka karena kertas jangan menyebabkan hilangnya paru-aparu dunia. Tanpa pohon apa jadinya kehidupan, tanpa kertas apa jadinya peradaban.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post