Januardi Noeya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Baru hari ke 4 ( lanjutan cerita rakyat)

Baru hari ke 4 ( lanjutan cerita rakyat)

Suatu senja menjelang magrib di sebuah jalan setapak yang tidak jauh dari musholla ganggo, terlihat banyak sekali orang sedang berkeliling kampung, masing masing dari mereka memegang alat di tangannya yaitu sebuah tampian dan ada juga yang membawa kelopak bambu yang sudah tua. Tampian adalah alat yang di gunakan untuk menampi beras setelah di giling lebih tepatnya untuk memisahkan beras dari kotorannya dalam bahasa Indonesia sama dengan Niru. laki-laki dan perempuan berkeliling kampung sambil memukul tampian dan kelopak bambu yang mereka bawa. Sementara alat yang di gunakan untuk memukul tampian dan kelopak Bambu adalah Sanduak yaitu sendok nasi yang terbuat dari batok kelapa. Kegiatan tersebut dilakukan berulang kali oleh warga kampung itu mereka mencari dan memanggil nama seseorang sambil terus melihat ke atas pohon pohon besar yang ada di sekitar ganggo.

“Pudiiiiinnnn.... pudiinnnn......dimana kamu nak”“Oooiiiii pudiiinnnn...turunlah nak.....”

Suara pukulan tampian dan teriakan memanggil nama Pudin tak henti-hentinya keluar dari mulut orang-orang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah makin seru ceritanya pak

18 Oct
Balas



search

New Post