Berpikirlah positif maka aura positif akan mengelingi kita
Jejak hujan tadi siang hingga sekarang masih membekas, udara terasa sejuk dan berkali-kali aku menguap karenanya, juga beranjak ke tempat tidur dan kata nenek saya dulu tidur sore itu tidak baik. Aku harus bisa melawan rasa kantuk itu, secangkir kopi panas akhirnya menemani saya sehingga kegiatan saya tidak terganggu tetap berjalan lancar.
Kegiatan saya waktu senggang di sore hari biasa saja, mengamati iPhone membaca berita-berita terkini yang sedang ngetren, tampak dipenuhi tentang ‘Corona’. Saya kurang tertarik dengan itu berita menurut saya enggak perlu hebohlah yang penting kita waspada, jaga makan, istirahat cukup dan utamakan kebersihan serta yang penting perbanyak do’a karena sakit yang dianggap bunga kematian dan ajal sesorang itu sudah tertulis sebelum kita lahir. Setelah menyeruput kopi pahit aku mulai berselancar di FB dan WA, buka-buka WA ternyata cukup banyak belum aku baca, aku anggap semua tidak urgent dan jika penting pastilah ada kontak. Perasaanku sepertinya nyambung karena taka lama ada kontak dari temanku ibu Ana Dida, ibu Ana masih aktif sebagai ASN di Bidang Dikmen Dinas PK Prov. NTT, suaranya yang serak-serak basah mengatakan pada saya Mas kapan hari lihat kaca mata saya? Ini mata sudah parah, terpaksa membaca dengan keker-keker saja. Saat kegiatan di Sahid T-More minggu lalu duduk bersebelahan dengan saya dan ketika pembagian kelompok kami berpisah. Ibu Ana termasuk orang yang keren, kenapa saya katakan keren? semua pembicara direkam dengan perekam mungil merk Sony, katanya malam baru simak sebagai penghantar tidur. Saya turut sedih karena kaca matanya belum juga didapatkan.
Saat asyik-asyiknya baca status teman-teman dan sesekali saya tulis comment, HP berderaing dari nomor tidak jelas, saya abaikan kontak tersebut dan tak lama bunyi lagi, sampai yg keempat baru saya baru saya layani. Selamat sore (kata saya) dan dari sana bilang assalamu alaikum wr wb Mas bagaimana khabarnya? Sehat2? Saya ikuti terus status mas di FB ... alhamdulillah, saya selalu sehat wal afiat, bagaimana dengan yang di sana? (Saya ragu karena suaranya tidak familiar di telinga saya), jawabnya Kurang Bae mas, ini sedang di RS ada tualng kering yang retak karena jatuh dari motor (pikiran saya mulai curiga ini ujung-ujungnya penipuan), saya bilang ‘Kok bisa? sedang jalan, tidak kencang mas ada anjing nyelonong nabrak ban depan motor, akhire jatuh dan saya kena tindis motor, hasil ronsen ada tulang di kaki yg retak, saya bilang semoga lekas sembuh ya. Terima kasih atas do’anya mas, kapan mas ke Lembata? Saya tunggu mas ya (Barulah saya ingat, ini ojek langganan jika bertugas di sana). Saya sdh pensiun, tidak ada lagi tugas-tugas ke daerah (kata saya) terus gimana dgn anjingnya? Ya larilah mas, saya datang ke RS ada mobil org yg angkut saya.
Akhire saya canda padanya itu anjing benar2 tidak tahu diri ya, padahal kita kan tidak pernah makan sodaranya (Saya sudah ingat siapa dia, dia yang antar saya ke Masjid juga saat di Lembata) terdengar suara ketawa di sana dan bilang mas ini sukanya bikin ketawa orang ya? Ingat saat pulang dari Sekolahan mas ajak makan di warung, mas bilang: Minumnya apa? Terserah pesan minum apa saja, asal yang bisa diminum, waktu itu saya pesan kopi susu. Pada pelayan mas bilang teh hangat satu dan kopi susu satu, tolong dulukan ya, sudah ingin minum nih, mas masih bilang ke pelayan tolong kopi dan susunya dicampur ya, jangan dipisah-pisahkan dan pelayannya saat itu senyum2. Saya msh ingat itu mas.
Heran juga kok masih ingat, padahal itu sudah beberapa tahun silam, hebat dia masih jerning ingatannya dan saya sadar jika daya ingat saya sudah menurun dan pikiran saya kok mulai muncul berpkir yang negatif, padahal saya paham itu tidak baik seharusnya saya selalu berpikiran positif agar aura positif mengelilingi saya. Maaf sobatku yang baik hati di Lembata, aku telah salah berpikir.
Salam Literasi
Kupang, 16/03/2020
Koorwas DInas PK Prov NTT
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ha.ha..kok judul artikelnya sama bopo..kompak kita..salam