AKU GURU,

TAK SUKA MEMBACA DAN MENULIS BUKU

Oleh : Jauhari,S.Pd.I

Aku sama sekali tak tertarik dengan dunia baca dan menulis buku, mendengarnya saja, malas, bosan dan tidak mengenakan, padahal saya guru, seharusnya menjadi mesin penggerak bagi murid – muridnya, agar gemar membaca dan menulis, bagaimana jadinya jika seorang guru, tidak menyukai dunia literasi ? Pasti suasana KBM akan monoton.

Berangkat dari hal diatas saya mulai belajar sedikit demi sedikit, namun prasangka saya mengenai literasi sudah negatif,

ketika sekolah mengadakan pelatihan literasi, saya sudah membayangkan pasti BETE, terbukti ketika pelatihan saya ikuti memang benar KERING.

Selang beberapa hari ada sebuah pesan masuk di Whatsapp, yang isinya ada sebuah pelatihan literasi guru yang bertema SAGU SABU, satu guru satu buku, untuk wilayah bekasi dan sekitarnya, setelah mendapatkan sedikit informasi,tak tau ada angin apa, tanpa fikir panjang sayapun langsung mendaftarkan diri.

Ketika waktu pelathan tiba, saya terkejut melihat wajah guru – guru yang luar biasa kalem, ramah, dan sejuk di pandang mata, hari pertama saya lalui dengan senang dan gembira, saya seperti mendapatkan energi tuk menjadi guru professional dan menghasilkan karya tulisan, walaupun saya akui hanya semangat yang saya punya.

Memasuki hari kedua, tanpa disangka dan diduga semua pemikiran negatif mengenai literasi, hilang seketika, dan yang timbul semangat membaca, lalu menulis apa yang sudah di baca.

Sejak pelatihan itu, dimana saya berada, yang ada di fikiran saya hanya SAGU SABU, SAGU SABU, DAN SAGU SABU, pokoe satu guru satu buku.

Yaaaaaa Allah, terima kasih Engkau telah membangunkan ku, dari tidur nyeyak ku, hehehe …..

Terima kasih Sagu Sabu, karena dirimu, aku tak bisa tidur nyenyak, sebab aku harus membaca buku.

Thank you Sagu Sabu, karena kamu, tiada hari tanpa menulis buku.

Salam Literasi Pemula