Oleh: Jauhari,S.Pd.I

#Hari Ke 16

Memasuki semester genap di tahun ajaran 2020-2021, beredar surat pemberitahuan dari SK Dirjen Pendis Nomor 247 Th 2020 perihal pelaksanaan Ujian Madrasah atau yang lebih populer UM,akan di serahkan ke satuan pendidikan masing-masing,mulai dari pembuatan kisi-kisi soal, begitu pula soalnya.

Di satu sisi kebijakan tersebut memang baik bagi sekolah yang memiliki SDM mumpuni,yang sudah terbiasa membuat administrasi sekolah yang didalamnya termasuk membuat kisi-kisi soal,Prota, Promes,RPP, Silabus dan soal ujian.

Namun teramat berat bagi sebuah madrasah yang ada di pelosok, ditambah lagi tak mempunyai SDM secara merata kemampuannya, jangankan membuat administrasi sekolah,kelas tidak kosong itu sudah luar biasa.

Teramat berat bagi guru yang sudah di beritugas mengajar, mendidik,serta kegiatan non pendidikan lainnya,ketika ada tambahan kewajiban membuat kisi-kisi ujian Sekolah atau Ujian Madrasah.

Memang ada solusi lain yang bisa dilakukan bagi sekolah madrasah yang terkendala keterbatasan SDM, dengan sharing kemadrasah lainnya,atau sharing pada forum KKG/MGMP.

Akan tetapi menurut saya pribadi seharusnya dilakukan sosialisasi kepada seluruh satuan pendidikan madrasah se- Nusantara, khususnya bagi madrasah yang berada di pelosok, untuk mendengar kendala apa yang dihadapi jika peraturan pemerintah ini diberlakukan.

Alangkah baiknya apabila ada sebuah keputusan, sebelum keputusan itu final, disosialisasikan terlebih dahulu kepada pihak terkait, supaya keputusan tersebut dapat dipahami dan diterima dengan senang hati. Salam semangat untuk guru se-nusantara.

Salam Literasi Pemula