Jayanti Rachman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENJADI GURU, BAHAGIAKU!

MENJADI GURU, BAHAGIAKU!

Akhirnyaaaaa keinginan saya untuk menjadi guru keturutan juga. Hal itu bisa terwujud berkat jasa teman akrab. Suatu malam dia datang ke rumah dengan ekspresi wajah sedikit bingung. Saya tanya, “Ada apa, tumben wajahmu kelihatan suntuk gitu?”. Dia menjawab, “Ehm… gini loh, saya mau minta tolong, apa kamu mau ngajar di sekolah saya? Mengganti teman yang sakit”.

Tanpa ba bi bu langsung saya iyakan tuh pertanyaan. Gak pake tanya ini itu. Mengapa begitu? Karena hati kecil ini merasa sangaaaaattt berbunga-bunga. Saat itu juga pingin lonjak-lonjak saking girangnya mendapat tawaran mengajar.

Sejak lulus Sekolah Pendidikan Guru (SPG) tahun 1989, saya lebih memilih bekerja menjadi karyawan di perusahaan variasi mobil. Gajinya besar, plus uang makan dan transport. Alhasil, saya semakin malas mengabdikan diri menjadi guru, hehehe… karena bukan rahasia umum kalau gaji guru sangat minim pada saat itu.

Keesokan harinya saya menghadap kepala sekolah di tempat “calon” saya mengajar. Kepala sekolah menjelaskan tentang hal-hal yang berkenaan dengan hak dan kewajiban saya. Hal pertama yang dibahas adalah masalah gaji. Ahay… kalau sudah menyangkut uang memang sangat sensitif ya, makanya dibicarakan number one. Beliau mengatakan hanya mampu memberi uang transport dan bukan gaji, hanya seratus ribu rupiah. Beliau bertanya apakah saya bersedia, langsung saja saya jawab, “Ya Bu, saya bersedia”. Cepat bukan jawaban saya, hihihi…. Gak pake basa basi.

Setelah itu membahas tentang seragam kerja. Karena status saya sebagai guru sukwan alias bukan pegawai negeri, maka saya dibebaskan memakai pakaian batik selama kegiatan mengajar. Kalau ingin memakai seragam khusus guru juga diperbolehkan. Tapi pakaian seragam tersebut dananya dari kocek saya sendiri, pihak sekolah tidak bisa mencukupi. Hmm… Lagi-lagi saya jawab, “Iya Bu, saya siap”. Hehehe… ini namanya belum kerja sudah nombok duluan.

Yang terakhir membahas tentang jam mengajar, kelas yang saya ampu, dan mata pelajaran yang harus saya ajarkan. Benak saya sudah membayangkan asyiknya menjadi guru. Selama perjalanan pulang otak saya ngitung pengeluaran untuk membeli kain seragam dan ongkos jahit, hahaha… haduuuuuuw.

Seminggu setelah pertemuan dengan kepala sekolah saya mulai mengajar. Bismillah. Dengan langkah tegap, bermodal baju baru plus sepatu bertumit sedang, -serta wajah ayu-, hihihi… saya berangkat menuju tempat mengajar dengan penuh rasa percaya diri. Saya ingat saat itu tahun 2003, awal semester dua. Sesampai di sekolah saya menuju ke ruang kelas tiga. Ya, saya menjadi guru kelas tiga SD. Sebagai guru kelas berarti wajib mengajar beberapa mata pelajaran sekaligus. Saya mengajar IPA, IPS, PKn, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan SBK. Waow… benar-benar tanggung jawab besar dan penuh tantangan.

Hari pertama mengajar diwarnai canda tawa para siswa. Usia siswa kelas tiga SD rata-rata sembilan tahun. Usia yang terbilang masih sangat belia. Kata-kata dan gurauan mereka benar-benar lucu dan lugu. Saya yang tidak pernah berinteraksi dengan anak yang berjumlah banyak benar-benar dibuat kelelahan, padahal kegiatan pembelajaran belum dimulai, masih saya isi dengan kegiatan perkenalan. Ada saja tingkah mereka. Mengejek teman, saling balas mencubit atau memukul, makan di kelas, jatuh akibat dorong-dorongan, saut menyaut gurauan, menangis bergantian. Haduuuw… bagaimana nih, kepala rasanya semakin pening dan mau muntah. Tapi saya harus bertahan. Tidak boleh pulang sebelum jam pelajaran berakhir.

Hari kedua, kegiatan pembelajaran sudah berjalan normal. Saya mengajar sesuai jadwal pelajaran yang saya dapatkan dari kepala sekolah. Keriuhan siswa tetap seperti hari pertama. Kenakalan mereka bahkan meningkat. Sampai hari keenam atau seminggu saya mengajar, kepala setiap hari pening, mual rasa ingin muntah, bahkan kaki cekot-cekot efek memakai sepatu setengah hari di tempat kerja. Maklum saja, sejak tahun 1990 sampai 2003 saya jarang memakai sepatu, hehehe…

Setiap selesai mengajar dan nyampe rumah, badan saya lemas lunglai. Kepala pening sembuhnya selalu menjelang malam, kaki bisa hilang cekot-cekotnya kalau dipijit pelan. Haduuh… rasa-rasanya pingin gak balik ke tempat ngajar deh. Bener-bener gak kuat dengar bisingnya suara anak-anak segitu banyak. Ya, siswa kelas tiga sebanyak 40 orang. Gurunya satu thok. Tanpa ada bantuan mikrofon. Hiks… Tapi kasihan para siswa ya, mereka sudah ditinggal cuti gurunya, trus saya juga ninggal mereka. Hmm… gak tega juga.

Dan yang lebih utama adalah, saya tidak berani sedikitpun sambat kepada ayank papi, hehehe… Bisa-bisa suami langsung skak mat, “Emang siapa yang nyuruh kerja?”. Yang lebih berabe kalau dia gak memperbolehkan saya bekerja. Jadi, bagaimanapun kondisi tubuh dan pikiran saya setelah pulang mengajar, tetap akan ada senyum manis dan tawa ceria untuk dia -walau hati meringis-, hahaha…

Setelah itu saya mulai banyak belajar cara menguasai kelas dan mengatasi masalah pada anak usia SD. Juga mencari tahu cara menarik perhatian siswa supaya bisa menikmati semua pelajaran yang saya sampaikan. Tanpa mereka merasa jenuh.

Alhamdulillah, pada tahun 2006 Allah memberi kado terindah untuk saya -setelah tiap tahun ikut tes CPNS-, yaitu saya diangkat menjadi CPNS. Sampai saat ini kenikmatan menjadi guru benar-benar bisa saya rasakan, yaitu bisa bertemu, bersenda gurau, dan saling berbagi ilmu dengan siswa.

Sidoarjo, 19 Maret 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Good share

19 Mar
Balas

Mtr tengkyuuuuuu mbak nining

19 Mar



search

New Post