Jazilah, S.Ag.,M.S.I.

Namaku : Jazilah Aku tinggal di kota Yogyakarta, mengajar di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Kata Mutiaraku : "Sebaik - baik manusia adalah yang dapat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENYURUH BERPAKAIAN TAQWA  Tantangan Menulis 365 Hari, Hari ke- 672 menuju hari ke- 675

MENYURUH BERPAKAIAN TAQWA Tantangan Menulis 365 Hari, Hari ke- 672 menuju hari ke- 675

MENYURUH BERPAKAIAN TAQWA

#Tantangan Menulis 365 Hari, Hari ke- 672 menuju hari ke- 675

#tantangangurusiana675

#Kolom

Menyuruh Berpakaian Taqwa

Lanjutan...

Mungkin timbul pertanyaan, “Mengapa berlaku kejam terhadap istri dan putri-putri kita?” Terhadap pertanyaan ini kita dapat balik bertanya, “Apakah istri yang menolak ajaran Allah untuk berpakaian taqwa tidak lebih dhalim dan durhaka terhadap Allah dan suami? Karena bukankah perbuatan istri semacam ini sebenarnya mengajak suaminya ke jalan setan; dan teman setan tempatnya di neraka?”

“Bukankah dapat mengambil cara lain yang lebih bijaksana? Misalnya, menasihati walaupun membutuhkan waktu 10 tahun.” Jadi, selama istri durhaka terhadap Allah, kita menyertainya, berarti selama itu terseret ke dalam kedurhakaan yang dimurkai oleh Allah, padahal jika mempunyai kemauan bertindak, tidak perlu terseret semacam itu? Janganlah berdalih dengan menasihati seperti itu, yang sebenarnya hanya kedok dari kelemahan iman, karena lebih mencintai kepada wanita daripada mencintai Allah. Merasa tak bisa hidup tanpa wanita yang ada di depan kita. Jika berusaha memetik dawai melodi logika yang lemah guna membenarkan perlawanan kepada Allah, maka pada saat semacam ini sebenarnya telah terjebak pada langkah-langkah setan. Langkah-langkah yang penuh halusinasi memberi angin kebohongan dan kedurhakaan ke dalam hati untuk mencari dalih mengelakkan pilihan antara Allah dengan wanita. Inilah siasat pemikiran setan yang harus dicampakkan jauh-jauh agar tidak berkelanjutan menikmati kelemahan sikap terhadap istri yang tak mau berpakaian taqwa.

Nah, demikian jugalah sikap kita seharusnya terhadap putri-putri kita. Sebab karakter wanita adalah mudah larut ke dalam kedurhakaan jika ia dibiarkan terus menikmati kedurhakaannya tanpa ada yang ditakuti atau disegani dalam meluruskan kelakuannya. Karena itu, jika seorang suami atau ayah bersikap lunak ketika melihat dosa yang dilakukan oleh istri atau putri-putrinya, sebenarnya ia telah melemparkan tongkat kepemimpinan keluarga ke tangan perempuan. Jika hal ini terjadi, maka sudah pasti akhlak keagamaan dalam dirinya dan keluarganya menjadi berantakan. Apa bukti keberantakannya? Ketika kita melemparkan lembar-lembar pakaian taqwa dari tubuh istri dan putri-putri kita, maka kelak perlahan-lahan bencana akhlak, keroposnya aqidah dan lemahnya mental kita untuk menjalankan kewajiban kepada Allah hari demi hari semakin lenyap. Dan rumah tangga kita barangkali akan digantikan oleh hiruk pikuknya kemaksiatan, sehingga kita merasa kehilangan ketentraman hidup, keharmonisan keluarga, kedamaian bergaul dan kemuliaan diri yang mempunyai sikap tahan uji dalam hidup. Sebagai penggantinya, kita merasa serba cemas, khawatir, tegang, marah, penuh kejengkelan, kehilangan semangat dan gairah hidup lantaran bertindak serba salah. Dalam rumah, anak-anak berkelakuan berandal, suami maupun istri menyebalkan hati, sehingga selalu ada permasalahan yang membuat ribut.

Sadarkah kita, apa yang menjadi pangkal tolak semua kemelut keluarga ini? Ekonomikah? Status sosialkah? Atau tidak adanya pendidikankah? Padahal sementara itu semua nikmat dunia ada di tangan kita. Lalu apa pangkal sebabnya? Karena telah melemparkan Allah ke belakang punggung dan menjadikan wanita sebagai imam. Inilah yang harus kita sadari. Jadi, di sini kita perlu kembali ke jalan Allah, yaitu memenuhi kewajiban menegakkan pakaian taqwa terhadap istri dan putri-putri kita. Pola pakaian taqwa secara singkat adalah sebagai berikut, yaitu seluruh tubuh wanita terbungkus oleh pakaian longgar dan tidak tembus pandang, dari ujung kepala sampai ujung kaki, kecuali muka dan telapak tangan.

#Salamliterasi

#Yogyakarta, By: Jazilah Hudha (Bunda Hujazi), 13 Juli 2022

#TerimakasihAdmin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post