AKU

Unsur kebahasaan menjelaskan bahwa kata “AKU” merujuk pada pemeran pertama tunggal. Aku bersinonim dengan saya. Unsur kesosialan mampu menunjukkan dengan jelas bahwa “AKU” mengarah pada kesombongan, keegoisan dan individualismean.

“AKU” juga kadang sangat diperlukan untuk meningkatkan rasa percaya diri, rasa positif, keantusiasan dan imun tubuh. Tetapi alangkah lebih bijak dan baiknya jika ke-aku-an itu memiliki penyeimbang yaitu kepintaran dan kebijaksanaan.

Ke-aku-an adalah sesuatu yang sangat penting. “AKU” memiliki kemampuan yang sangat hebat dan tidak tertandingi jika dimainkan dengan bijaksana. Ke-aku-an mampu memberi harapan bagi orang-orang yang hampir berputus asa. Ke-aku-an juga mampu memberi kekuatan bagi orang-orang yang hampir kehilangan gairah untuk hidup. Ke-aku-an juga ibarat super hero dalam komik marvel yang mampu melindungi orang-orang yang hampir kehilangan tempat berlindung. Sungguh! Ke-aku-an memiliki sesuatu yang hampir tidak dapat dijangkau oleh orang-orang yang unsur ke-aku-annya mulai pudar.

“Akhir kata, hanya aku yang mampu mengubah diriku sendiri. Orang lain hanya penonton yang kadang memberi pesan positif dan tak jarang negatif” , demikianlah kira-kira kalimat penutup salah satu motivator handal favorit ku.

Pagai Utara

Kab. Kepulauan Mentawai

@mnj (my name jepri)

Tulisan ke 40