Jepri M.P. Sihombing

Guru Pengampu Biologi SMA Negeri 1 Pagai Utara, Kab. kepulauan Mentawai, Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERPURA-PURA

BERPURA-PURA

BERPURA-PURA

“Berpura-puralah maka suatu saat akan menjadi kebiasaan”. Istilah ini pernah kudengar dari seseorang di salah satu saluran youtube. Seketika aku berpikir, “benarkah demikian?”. Jika benar, maka seorang pria yang berpura-pura mencintai seorang wanita, lama-kelamaan akan terbiasa dan akhirnya akan menimbulkan cinta sesungguhnya. Lalu bagaimana ini jika diterapkan pada tingkat intelektual seseorang?

Kepura-puraan memang merupakan sebuah kepalsuan yang diolah sedemikan rupa sehingga sisi kepalsuan itu dapat diminimalisir. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Demikian juga dengan kepura-puraan tadi, sehebat-hebat mengolahnya sisi kepalsuannya tidak dapat hilang.

Bagaimana jika berpura-pura pintar? Hal ini perlu dihindari jika kepura-puraan itu berujung pada penuntutan untuk penjelasan kepintaraan yang semu tersebut. Ketika seorang pria mengaku mampu mengerjakan soal trigonometri dihadapan wanita idamannya hanya supaya terlihat pintar, maka akan menjadi petaka bagi pria itu ketika wanita tersebut mengambil soal matematika yang diperolehnya dari sekolah. Dimulai dari detak jantung yang meningkat, raut wajah yang mulai masam, telapak tangan yang gemetaran dan berkeringat hingga ke tahap paling fatal yaitu pria itu akan berpura-pura pingsan. Pingsan pun akhirnya menjadi sebuah kepura-puraan.

Kisah pria tersebut menjelaskan bahwa kepura-puraan akan mendatangkan kepura-puraan lainnya.

Kepura-puraan yang memiliki dampak positif yaitu jika diterapkan pada sebuah perilaku atau kegiatan. Ketika seorang wanita berpura-pura berbuat baik dihadapan pria terganteng di sekolah dengan cara mengambil sampah di halaman sekolah. Maka yakinlah, jika ini terus menerus dilakukan oleh wanita tersebut, maka perbuatan mengambil sampah di halaman sekolah tadi akan menjadi sebuah kebiasaan tanpa kepura-puraan. Tetapi namanya saja kepura-puraan, ketika pemicunya tadi tidak ada maka kepura-puraan tadi akan menunjukkan wajah aslinya.

Jadi, jika ingin berpura-pura, bijaklah menggunakannya. Jangan berpura-pura dari hasil suatu kegiatan. Kepintaran adalah hasil dari kegiatan belajar. Berpura-puralah dari suatu kegiatan. Berpura-pura belajar maka lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan dan hasilnya bisa menjadi pintar.

Adakah yang mau berpura-pura ngedate sama ku?

Pagai Utara

Kab. Kepulauan Mentawai

@mnj (my name jepri)

Tulisan ke 44

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post