KISAH DI KAMAR HOTEL
ALEXANDRO ALEXANDRIA (PART 3)
» KISAH DI KAMAR HOTEL «
Cahaya remang-remang dari lampu kamar hotel itu perlahan mulai memasuki bola mata Alexandro. Perlahan Alexandro mencoba untuk menormalkan kembali seluruh anggota tubuhnya. Berat tapi pasti, suasana kamar hotel mulai terlihat jelas. Suara seorang perempuan yang sedang asyik dengan laptopnya memecah keheningan malam itu. “Lex, lu udah sadar yah… lu benar-benar payah Lex”.
Alexandro mencoba berdiri dan melangkah ke arah kamar mandi. Kaki Alexenadro terasa tak berdaya. Lemas sekujur tubuh. Perempuan itu mencoba untuk menawarkan bantuan,
“Lex, sini gue bantu”
“Gak usah! Gue bisa sendiri”
Dikamar mandi hotel itu, Alexandro memperhatikan gambaran tubuhnya di kaca. Bayangan tubuhnya seolah-oleh berbicara, “Lex, lu harus hati-hati sama perempuan itu”. Air dingin dari kran itu terasa segar membasahi wajah Alexandro.
Alexandro kembali keluar dari kamar mandi. Perempuan itu tetap masih asyik dengan laptopnya. Dia mencoba mendekati perempuan itu. “Den, ok langsung ke topik aja yah, sebenarnya lu mau bilang apa sama gue?”. Dena menatap tajam mata Alexandro. Tatapan mata itu seperti menghujam sampai ke jantung Alexandro seperti memberi isyarat bahwa Dena kecewa dengannya. “Lex, lu itu benar-benar mengecewakan Lex. Lu gak bisa mengerti. Padahal semuanya jelas di depan mata lu”.
Alexandro mencoba memahami semua yang terjadi. Semakin dia mencoba memahami, semakin dia tak mengerti. “Udahlah Dena, coba kasih tau gue langsung. Apa yang terjadi sebenarnya dan dimana Alexandria?” Dena berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah kaca kamar hotel. Dena memandang keluar, hanya lampu gemerlapan dari gedung-gedung tinggi seolah dengan gagah melawan gelapnya malam di kota Surabaya.
Daster hitam yang dipakai Dena malam itu berayun manja di tubuhnya. Angin malam yang berhembus dari sela-sela kaca itu seperti mengelus manja. “Dena, gue serius Dena, apa yang mau lu bilangin ke gue?” celetuk Alexandro dengan suara yang meninggi. Dena mencoba untuk tidak terpengaruh dengan suara Alexandro yang mulai meninggi itu. “Lex, lu betul-betul gak sadar Lex?. Coba lu perhatiin Lex, baju yang lu pake tadi pagi dan baju terjemur yang sering lu lihat itu,” jawab Dena yang tetap setia melihat ke arah luar kamar melalui jendela itu.
“Dena, gue gak ngerti apa ya lu maksud. Baju yang gue pake tadi pagi itu sering gue lihat terjemur di jemuran depan rumah gue. Tapi, gue gak tau itu jemuran siapa. Lagian baju yang gue pake tadi pagi itu diletakkan di atas meja oleh perempuan yang tadi malam datang ke rumah tapi gue gak sadar dan gue gak tau siapa itu perempuan,” ucap Alexandro mencoba memberitahu yang terjadi dengannya. Hening. Dena seperti tidak menanggapi Alexandro.
Keheningan di kamar hotel malam itu semakin terasa. Alexandro dan Dena diam tanpa kata. Sebatang rokok putih kembali menjadi teman terbaik Alexandro. Kepulan demi kepulan asap memenuhi ruangan kamar itu. Dena yang sedari tadi hanya berdiri sambil menikmati suasana malam di luar gedung hotel itu melangkah perlahan ke arah kulkas di sudut ruangan itu. Segelas minuman dingin menambah dinginnya malam itu. “Lex…..,” bunyi yang terdengar pelan dari Dena.
Alexandro masih setia dengan rokok putihnya. Hisapan terakhir terasa begitu nikmat. Alexandro berdiri dan berjalan pelan ke arah Dena. “Dena, gue tahu lu gak akan senekat ini sama gue. Gue tahu lu itu siapa. Nih.. kita minum dulu,,, kita nikmati dulu malam ini.. Malam ini seperti beda dari malam-malam sebelumnya,” ucap Alexandro sambil memberikan segelas kecil minuman beralkohol ringan. Malam itu terasa begitu indah bagi mereka berdua, segelas dua gelas minuman beralkohol menemani mereka. “Hahahahahahaha, lu ada-ada aja Lex, masa sich lu sampe segitunya sama gue… bahaya lu Lex, gue laporin Alexandira lu nanti,” Mendengar nama Alexandria, Alexandro berhenti tertawa dan berharap, “Alexandria, lu akan gue temuin,,, lu akan kembali sama gue”.
“Ok Dena, gue siap!” ucap Alexandro dengan gagahnya.
“Yups, gue di bawah lu di atas” balas Dena dengan senyum manis dibibirnya.
“Mudah-mudahan ini berhasil,” batin Alexandro.
MNJ (My Name Jepri)
@saumanganya, 1 Oktober 2020
Tantangan Gurusiana hari ke-20
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren
Keren...