KU SEBUT IBU
Sabtu (26/9), Media Guru melaksanakan Webinar bertema "Pejuang Literasi". Webinar yang saya ikuti melalui kanal YouTube itu sangat menginspirasi. Narasumber yang hebat dengan pengalaman yang bervariai, akhirnya buat ku termotivasi. Salah satu narasumber, seorang ibu yang sangat luar biasa dan penuh dengan kasih. Mengingatkan ku dengan perempuan yang selalu berjuang hingga kini. Hebatnya yang tak ku pahami akhirnya penuh misteri.
Terakhir, ku ganti isi narasi. Cerpen ku jadi puisi. Terimakasih mami. Semoga dengan puisi ini, wajah mu bisa bertambah seri. Mengiringi kami anak-anak mami, dalam doa siang, malam, hingga pagi.
KU SEBUT, IBU
Langkah kaki berganti
Kanan dan kiri menyusuri sepi
Kadang semua tanpa arti
Wanita itu, tempat ku kembali
Ku coba tegar walau berat
Ku cari terus arah timur dan barat
Hampa,,, hati sekarat
Wanita itu, tempat ku curhat
Tak ada malam
Sekedar menjemput mimpi
Siang pun terasa kelam
Wanita itu, tempat ku kembali
Angin menyapa dari kejauhan
Seolah memanggil ku “Kawan”
Masih ada harapan “kawan”
Wanita itu, sebut nama ku pada Tuhan
Yah!!! Wanita itu sempurna
Meski raut wajah tak lagi muda
Bagi ku, wanita itu purnama
Ku sebut Ibu, wanita hebat sejuta makna.
MNJ (My Name Jepri)
@saumanganya, 26 September 2020
Tantangan Gurusiana hari ke 15
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi kaya makna. Kays kiasan. Wanita itu adalah purnama. Wui... Zuper duper. Sukses, Pak. Salam Pejuang.