PERCEPATAN ITU, COVID-19 NAMANYA
PERCEPATAN ITU, COVID - 19 NAMANYA
Wabah Corona Virus Disease 2019 akhirnya mampu mengubah hampir seluruh tatanan kehidupan di seluruh permukaan planet bumi, tidak terlepas Indonesia. Kompas.com yang terbit pada pada Senin, 3 April 2020 memberitakan bahwa Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo telah menetapkan bahwa wabah virus Covid-19 ini sebagai bencana nasional. “Penetapan ini dilakukan lewat penerbitan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019(Covid-19) sebagai bencana nasional,” demikian bunyi salah satu paragraf di berita Kompas.com yang terbit pada 3 April 2020 itu.
Covid-19 yang diyakini berasal dari Ibu Kota provinsi Hubei ini ibarat sebuah pemantik bara api. Bara api yang menyala di tengah perjuangan negara-negara dunia menghadapi beberapa problematika yang sudah kompleks. Segala aspek kehidupan, mulai dari yang paling sederhana sampai ke tingkat yang paling kompels di hajar berkeping-keping oleh si corona tanpa pandang bulu.
Menurut penelitian, Corona Virus merupakan virus RNA yang memiliki daya adaptasi tinggi untuk menginfeksi inang sehingga sulit untuk dikendalikan. Proses evolusi dari virus ini juga sangat cepat, sehingga jika sudah ditemukan penanganan untuk suatu waktu tertentu tidak akan bisa dipertahankan dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, banyak masyarakat dunia beranggapan bahwa wabah ini membawa dampak negatif yang luar biasa dalam kehidupan. Tidak ada yang salah dengan itu. Tetapi, kita juga harus mencoba melihat dari sisi lain. Pandemi ini berhasil memaksa kita untuk berpikir out of the box. Semua sisi kehidupan dipaksa harus menghadapi perubahan demi keberlanjutan kehidupan itu sendiri. Dr. Iwan Syahril, Ph.D, 15 September 2020 pada Webinar Pembatik level 4 menyampaikan bahwa harus berusaha nyaman dalam ketidaknyamanan. Maksud dari Bapak Dirjen GTK ini adalah harus mampu berinovasi untuk hidup dan kehidupan yang lebih baik. Pandemi ini sudah memaksa manusia sebagai pelaku kehidupan itu sendiri untuk memilih, bergerak maju atau menyerah dengan keadaan saat ini. Pilihan ada di tangan manusia itu sendiri.
Sudah banyak inovasi yang tercipta dalam waktu yang singkat ini. Berkat Covid-19, semua aspek dipaksa untuk bergerak maju bahkan dengan percepatan yang luar biasa. Jika tidak, maka covid-19 itu sendiri yang akan menghancurkannya. Jadi sebenarnya covid-19 menyerang target tetap menerapkan prinsip pandang bulu. Yang berjuang bergerak maju dengan inovasi akan tetap bertahan, tetapi yang tidak ingin bergerak akan menjadi santapan favorit covid-19.
Kita harus tetap berterimkasih kepada Covid-19 yang telah memaksa kita untuk mengeluarkan kemampuan terbaik yang kita miliki.
MNJ (My Name Jepri)
@saumanganya, 27 September 2020
Tantangan Gurusiana Hari ke 16
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen tulisannya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Tulisan informatif Pak Jepri. Mantab. Salam literasi, semoga sukses selalu. Amin.