RESPECT

Pintar dan berprestasi merupakan salah satu goals yang diinginkan oleh orang-orang. Jika tercapai, maka harapan selanjutnya adalah pujian. Guru ku dulu sangat menekankan ini. Maka oleh karena itu, belajar dan belajar merupakan suatu keharusan yang tak memperoleh pengecualian. Yah, memang betul, dengan prinsip itu, predikat pintar dan berprestasi pun ku raih.

Pujian pun datang, mengantri dari segala penjuru mata angin. Dari orang yang ku kenal sampai orang yang tidak ku kenal padahal dia mengenal ku dengan baik. Ucapan pujian itu seakan-akan adalah hadiah terbesar dalam hidup ku. Tetapi setelah itu, aku harus berjuang kembali untuk mempertahankan kepintaran dan prestasi ku hanya untuk mendapat pujian di lain kesempatan. Jika tidak, maka pujian tadi akan hilang dan mereka tidak akan ingat bahwa aku pernah pintar dan berprestasi.

Sekarang, nasihat guruku tadi harus sedikit di upgrade ke tingkat lebih baik. Pintar dan berprestasi tetap merupakan suatu keharusan. Tetapi harus diberikan sedikit bumbu bahwa menghargai juga sangat penting.

Pintar dan berprestasi dibuktikan melalui kompetisi. Pihak yang kalah sering kali identik dengan orang-orang yang tidak pintar dan tidak berprestasi, dan begitu juga sebaliknya. Kalah VS Menang adalah hasil dari kompetisi. Tidak ada kemenangan tanpa kekalahan dan tidak ada kekalahan tanpa kemenangan. Yang sering terlupakan adalah saling menghargai. Menang harus menghargai kalah. Menang dan kalah adalah skenario kehidupan yang harus dijalani setiap manusia.

Salah satu klub sepak bola Indonesia kebanggaanku PSMS Medan pernah menang melawan Persija Jakarta dan begitu juga sebaliknya. Tetapi belum pernah menang melawan FC Barcelona. FC Barcelona juga belum pernah menang melawan PSMS Medan.

Jadi. Menghargai antara menang dengan kalah akan menghasilkan pujian ditambah dicintai dan dibanggakan. Tepuk tangan yang dihasilkanpun akan lebih berkesan.

Pagai Utara,

Kab. Kepualauan Mentawai

@mnj (my name jepri)

Tulisan-14