SEMUA INI BELUM BERAKHIR

Terkadang semua terasa hampa. Seperti tidak ada apa-apa. Kekosongan menyelimuti semesta. Denting jam berhenti bersuara. Sirna dan tak bernyawa. Seakan memberi pesan dari semesta, bahwa semua telah tiba di ujung cerita. Seperti tidak akan ada lagi kisah untuk melanjutkan cerita.

Pagi hari matahari terbit dengan gagah mengusir kegelapan yang melanda. Hangat cahayanya menggantikan dinginnya kelam malam. Embun pagi menambah indahnya suasana. Tetapi, tidak lama kemudian semua akan menghilang. Waktu kembali menunjukkan sisi arogansinya. Tak ada satupun yang bisa menghalanginya, dan kembali kisah indah pagi hari tadi berakhir.

Semua akan baik-baik saja. Begitulha kira-kira kalimat penyemangat. Mungkin mampu membangkitkan gairah untuk melanjutkan hidup, agar ada kisah yang akan ditulis di kertas cerita kehidupan.

Jika semua belum baik-baik saja. Ingatlah! Bahwa itu belum sebuah akhir. Itu adalah pertanda bahwa kita harus melanjutkan dan memperbaiki hidup. Ibarat sebuah cerita, ada yang sad ending dan ada juga yang happy ending. Semua itu tergantung sang penulis cerita.

Kita adalah penulis cerita itu sendiri. Cerita yang kita tulis merupakan sebuah kisah yang luar biasa. Jadi, pilihan ada pada kita. Mau sad ending atau happy ending.

Tetapi yakinlah, penulis yang sedang menuliskan ceritanya sendiri selalu berharap akhir yang bahagia. Jika sudah baik-baik saja, maka kita bisa mengakhiri kisah atau melanjutkan kisah dengan akhir bahagia lainnya. Ku harap, kita melanjutkan kisah lain dan akhiri dengan indah.

Jika belum baik, maka semua ini belum berakhir.

Saumanganya,

Kab. Kepulauan Mentawai

@mnj (my name jepri)

Tulisan ke 30