Jepri M.P. Sihombing

Guru Pengampu Biologi SMA Negeri 1 Pagai Utara, Kab. kepulauan Mentawai, Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
WHAT DO YOU THINK ABOUT VALENTINE?

WHAT DO YOU THINK ABOUT VALENTINE?

WHAT DO YOU THINK ABOUT VALENTINE?

Oke.. I think valentine is …….. Ah! Sudahlah. Aku tak bisa menjelaskan dengan bahasa Inggris. Bahasa Indonesia ku saja masih berbatu-batu.

Empat belas di bulan Februari setiap tahunnya dikenal dengan hari valentine.Iya sich, meskipun tidak semua menyetujuinya, tetapi tidak sedikit juga yang menunggu tanggal ini bahkan ada yang rela menghabiskan sebagian pundi-pundinya di bank hanya untuk membuat tanggal ini berkesan.

Kaum muda-mudi remaja tanggung menjelang dewasa merupakan suatu populasi yang sangat menantikan tanggal ini. Pink merupakan warna kebesaran, benda berbentuk love merupakan lambang kedigdayaan dan coklat merupakan simbol kasih sayang.

Valentine identik dengan hari kasih sayang. Mengasihi dan menyayangi sewajarnya dilakukan setiap hari. Kasih dan sayang antara orangtua dengan anak, antara anak dengan orangtua, mertua dengan menantu, suami dengan istri dan masih banyak lagi.

Bentuk kasih dan sayang juga banyak yang bisa dilakukan. Menolong yang sedang kemalangan, menjenguk teman yang sedang sakit, menolong kakak yang sedang kesusahan memasukkan benang ke lobang jarum dan lain sebagainya. Semesta selalu menyediakan opsi untuk berbuat kebaikan.

Tetapi, kadang makna valentine berubah haluan. Para pelaku dengan populasi terbesar adalah sepasang sejoli remaja tanggung menuju dewasa yang sedang dimabuk asmara. Mereka bermufakat membeli baju serba pink, beli boneka berbentuk love dan membeli coklat dari carefour di pusat kota padahal bisa membelinya di warung Mbak Inah sebelah rumah. Selain tidak menghabiskan energi harus pergi ke pusat kota, ekonomi Mbak Inah juga terbantu. Tetapi, “ini valentine bro… masa belinya di warung? Gengsilah”, begitu kira-kira celoteh mereka jika diberi nasihat.

Baju pink, lambang love dan coklat pun sudah lengkap. Menikmatinya di suasana pantai yang teduh dan berombak teduh. Bercerita sambil tertawa seolah mengukuhkan bahwa hari ini valentine. Tidak ada yang salah dengan valentine-nya. Valentine hanya sebuah kata yang memberi makna bahwa hidup harus saling mengasihi dan menyayangi. Coba kita bayangkan ada seorang manusia yang setiap hari mencuri, mabuk dan berbuat kejahatan yang lain. Ketika tiba tanggal 14 Februari, dia melihat banyak poster di toko swalayan bertuliskan, “Selamat hari valentine, wajudkan kasih dan sayang mu dengan coklat. Hanya 1.000 rupiah, kasih dan sayang Anda terwujud bersama keluarga”. Akhirnya dia sadar, membeli coklat dan pulang kerumah. Dia berubah karena sadar, bahwa hidup tak bermakna tanpa kasih dan sayang. Tentunya harus ada uang. Minimal 1.000 rupiah untuk membeli coklat.

Valentine akan salah jika diartikan,

Boy : “Kasih dong Sayang, sayang jika tidak di kasih”

Girl : “ku-kasih dong sayank

Pagai Utara

Kab. Kepualuan Mentawai

@mnj (my name jepri)

Tulisan-13

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya...salam literasi

14 Feb
Balas



search

New Post