Jito Sarwono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Terpaut si Cantik

Memandangnya

mengunjungi indahnya

terpaut hati hingga selalu ingin

lagi, lagi, dan lagi

Pelangi berada di sana

Mentari pun ada

Mereka menunggu hadirku

Tiada mau tertinggal

cangkul pun memaksaku berkunjung

lagi, lagi, dan lagi

tak kuasa menyudahi

Mata berkunang-kunang,

Kepala pun berbintang-bintang

Ketika segenap energi berjaya

ke luar dan berpijak di bumi

pening itulah yang nyata

hambar itu yangg kurasa

anak terabai ibunya merana

tangan-tangan mereka melambai

menggapai

mereka lapar dahaga

rindu belai kasih ayahnya

tapi apalah dayaku

aku telah terpaut padanya

si cantik Maya

dunia ke duaku

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus Pak, sdkt kritik nggeh, diksinya msh ada bbrp yg berlebihan. Biasanya kita mengejar rima jd muatan agak terlupa. Tapi dah bagus, hebat Pak Jito. Lanjuuuuuuut.

17 Nov
Balas

Sobat gurusiana, silakan beri kritik saran untuk perbaikan puisiku ini! Terimakasih setulusnya.

12 Nov
Balas



search

New Post