Setiap pagi sesudah sholat subuh, kulihat sekeliling rumah. Ada peristiwa yang membuatku bertanya-tanya ada apakah ini ? begitu banyak daun-daun berguguran menghiasi halaman rumahku. Kulihat di sekitar rumah, halaman rumah tetangga juga banyak daun-daun yang berserakan. Kurasakan angin masih berhembus cukup keras. Aku beralih pindah melihat halaman belakang rumahku yang penuh dengan tanaman buah, ada durian, mangga, buah naga, dan pisang. Yang banyak menjadi korban adalah pohon pisang. Nampak 3 pohon pisang yang mulai berbuah bergelimpangan di sekitar pojok halaman Belakang Rumah. Aku hanya bisa pasrah.

Setelah persiapan secukupnya dan seperti biasa, aku berangkat ke kantor. Kususuri jalan menuju Kecamatan Kraton Desa Selorentek Karanganyar Kulon yang terkenal itu. Ternyata banyak pohon tumbang, baliho caleg yang rusak berat, baik kecil maupun besar, billbord besar nyaris patah, padahal pipa yang digunakan sebesar paha orang dewasa, warung-warung semi permanen banyak yang roboh, atap yang terbuat dari seng banyak yang hilang dibawa kuatnya angin tadi malam. Listrik padam mulai jam 9 malam sampai subuh. Anak-anak berangkat sekolah dengan berjaket tebal. Iringan gerimis yang melanda menambah dinginnya perjalanan menuju tempat kerja.

Sudah banyak para pemilik warung dan bangunan semi permanen yang memperbaiki bangunannya, dengan dibantu tetangga kanan dan kirinya, yang terus memberikan dukungan dan bantuannya. Sunggung mulia hati para tetangga, ketika paham individualisme dan hedonisme melanda keras masyarakat kita. Mereka masih mempunyai naluri dan hati untuk saling membantu dan meringankan beban tetangganya yang terkena kesusahan, masih adakah orang seperti ini di sekitar kita ?

Diatas sepedaku aku terus berdoa semoga angin ini cepat berlalu sehingga para pedagang di sekitar Pasar Kraton bisa mengelar dagangannya, para pemilik warung di sekitar Kraton yang juga banyak rusak, segera bisa memperbaiki tempat jualannya. Angin kecil kita harapkan kedatangannya, tetapi angin yang besar dan kuat akan dapat merusak apapun yang ada didepannya. Sungguh kekuasaan Allah SWT yang maha kuasa atas alam dan segala isinya. Ketika Allah memberikan karunia dan rezekinya, maka dengan mudah Allah menyebarnya di tangan-tangan hambanya, tapi sebagian besar hambanya kurang bersyukur bahkan ada yang kufur nikmat. Ketika Allah mengeluarkan sedikit cobaan berupa angin kencang maka banyak kesusahan dan keresahan dalam hati hambanya. memang manusia inginnya yang enak-enak, ketika diberi cobaan ia berkeluh kesah. Yang terbaik adalah perkuat rasa syukur atas nikmat Allah yang tak terhitung jumlahnya dan selalu ingat-Nya dengan ibadah dan dzikir panjang yang kita hafalkan. Hanya orang yang itulah yang selamat, sejahtera di dunia dan akhirat.