ME-RESET MIND SET
ME-RESET MIND SET
Guru merupakan garda terdepan penjamin mutu pendidikan. Posisi terdepan dari suatu barisan harus memiliki semangat bekerja, kreatif, ulet dan full power. Power yang tidak kalah pentingnya adalah mind set positif. Pola pikir untuk selalu maju, berkarya, dan berprestasi menjadi bidang garapannya. Memandang sesuatu secara positif atau posifif thinking, penuh semangat dan pasti bisa. Pola pikir atau mind set yang demikian harus selalu bergelora dibenak guru Indonesia. Guru selalu semangat dan memandang ke depan dengan penuh optimis akan terwujud jika guru tersebut memiliki kompetensi. Peningkatan kompetensi disegala aspek yang mendukung tugasnya menjadi suatu keniscaan.
Terkait hal tersebut di atas, agar menjadi guru yang perfect harus berani me-reset pola berpikirnya, berani out of the book. Adapun pola berpikir yang perlu di-reset adalah:
1. Menyusun perencanaan pelaksanaan tugas dengan matang.
Perencanaan yang matang merupakan awal keberhasilan karena tiada keberhasilan yang berarti tanpa adanya perencanaan yang tepat. Sudah tidak perlu lagi perencanaan asal-asalan. Copy paste dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan sama sekali tidak sesuai dengan kondisi sekolahnya. Guru harus berani menyusun perencanaan yang sesuai kondisi lingkungan sekolah dan karakteristik peserta didiknya. Perencanaan yang selalu ada perbaikan-perbaikan setelah pelaksanaan program tahun pelajaran sebelumnya.
2. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai kurikulumnya.
Setiap kurikulum yang berlaku memiliki perbedaan dalam proses pelaksanaan pembelajarannya. Pelaksanaan dari desain pembelajaran yang tidak tepat akan berdapak pada kurang optimalnya pencapaian kompetensi peserta didik. Dengan demikian diperlukan kesungguhan untuk merencanakan dan mengaplikasikan pendekatan, model, metode, strategi, ataupun teknik pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran. Disamping itu perlunya alat peraga atau media pembelajaran yang dapat membantu memperlancar proses pembelajaran maupun membantu peserta didik dalam pencapaian kompetensinya.
3. Melaksanakan penilaian sesuai kurikulumnya.
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran untuk mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik. Penilaian dilakukan sesuai panduan penilaian yang berlaku.
4. Update diri terhadap ilmu perkembangan dan teknologi.
Sejalan dengan tugas dan tanggung jawab yang mulia menjadikan guru harus berada selangkah lebih maju dalam berbagai bidang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan andil yang sangat besar dalam membawa langkah inspiratif. Oleh karena itu guru harus mampu berjalan diatas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Update kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu keniscayaan. Karena alergi terhadap perkembangan teknologi membawa pola pikir yang cenderung kerdil dan selalu konvensional.
Terkait strategi optimalisasi pelaksaan tugas guru, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dapat membatu guru dalam berinovasi dalam meyusun perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, maupun dalam penilaian dan tindaklanjutnya. Sesuai dengan indikator kompetensi pedagogik, pembelajaran yang inovatif senantiasa memanfaatkan teknologi dengan tepat. Dengan demikian guru wajib untuk selalu menata semangat dan kemampuan untuk selalu berselancar dalam samudera ilmu dan teknologi guna menguatkan dan dan mengembangkan kemampuan pelaksanaan tugasnya.
5. Update pemahaman terhadap peraturan perundangan pendidikan yang berlaku.
Tidak hanya update pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi melainkan update juga tentang peraturan perundang-undangan yang mengatur pendidikan dan update strategi untuk dapat melaksanakan tugasnya. Dengan memahami tugas dan kewajinbannya guru harus mampu menyusun strategi. Srtategi optimalisasi pelaksanaan tugas pokoknya dan strategi optimalisasi peningkatan pengembangan keprofesiannya.
Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan yang mengatur dirinya mutlak harus dipahami guru. Peraturan yang terkait tentang pendidikan yang selalu dinamis juga harus dipahami juga. Dengan perkembangan kurikulum baru keterampilan dan kemampuan guru harus ter-update. Hal ini dikarenakan pengembagan kurikulum baru didasari peraturan yang baru pula. Dengan kurikulum baru, pembelajarannya menggunakan pendekatan baru. Hal ini menuntut kemampuan guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Menuntut pemahaman dan keterampilan pelaksanaan model-model pembelajaran maupun pendekatan pembelajaran yang disarankan.
Tidak hanya itu, hal itu juga memerlukan kemampuan dan keterampilan melaksanakan penilaian hasil belajar aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik penilaian, instrument penilaian, cara menilai yang digunakan harus tepat.
6. Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Terkait strategi optimalisasi pengembangan keprofesiannya, guru harus mampu meningkatkan derajat keprofesionalannya. Hal ini dapat dilakukan jika guru mengetahui dan memahami kegiatan-kegiatan apa yang relatif mudah dilaksanakan guru sesuai kemampuannya. Fenomena ini sedang melanda guru Indonesia yang kepangkatannya berhenti pada pangkat tertentu dengan alasan klasik tidak dapat menyusun karya tulis ilmiah. Hal ini mestinya tidak perlu terjadi jika guru memahami secara pasti aturan dan strateginya.
Peraturan yang mensyaratkan untuk naik pangkat seorang guru harus mengumpulkan kredit poin dengan jumlah tertentu jangannlah dianggap sebagai beban tetapi bagaimana strateginya agar dapat memenuhinya. Ibarat seorang naik kendaraan bermotor dipertengahan jalan harus melalui pemeriksaan kelengkapan surat-suratnya oleh petugas kepolisian. Pengendara jangan cari aman dengan berhenti di jalan sebelum tempat pemeriksaan ataupun mencari jalan alternatif. Tetapi pengendara harus berusaha bagaimana surat-suratnya lengkap.
Terkait dengan fenomena di atas, tidak akan terjadi jika guru secara optimis mau secara konsisten mengembangkan kemampuan dalam hal tulis menulis. Kegiatan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah apapun bentuknya harus dengan sungguh-sungguh ditangkap sebagai suatu sarana pengembangan keprofesiannya. Hal ini diperlukan mind set untuk tidak puas pada pencapaian saat ini namun harus selalu berpikir positif dan memiliki semangat “saya pasti bisa”.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren banget tulisannya pak, sangat menginsirasi.