Jofa

Aku dilahirkan di sebuah kota kecil di ujung Provinsi Sumatera Barat,dibesesarkan dan didik di sana sampai aku lulus SMA.Sekarang aku menjalani karirku sebagai ...

Selengkapnya
Navigasi Web
AWAN PUTIH & AWAN HITAM

AWAN PUTIH & AWAN HITAM

Ada sebuah awan putih. Nama awan putih itu Putih. Putih suka berteman, dan suka mengembara. Putih menikmati hidupnya sebagai awan putih pembawa hujan. Memang sih, warnanya putih, tetapi, tetaplah, membawa hujan.

Suatu hari, saat mengembara, Putih bertemu dengan sebuah awan hitam. Awan hitam itu terlihat seperti pemarah dan suka menyendiri. Putih pun menyapanya, “Halo! Siapa namamu?”, tanya Putih dengan nada ramah.Awan hitam hanya menengok Putih. Dan, dia pun pergi. Putih merasa tidak nyaman dicuekin seperti begitu. Putih pun mengikuti awan hitam.“Hai, aku sudah tanya, siapa namamu?”, tanya putih lagi.Awan hitam itu pun kali ini menjawab. Tetapi, jawabannya bukan yang diharapkan Putih. “Namaku Hitam. Sudah, pergi sana!”, jawab Hitam marah.Putih pun sedih mendengar jawabannya. Tetapi, Putih tidak menyerah menjadi temannya. Dia berpikir untuk membuat Hitam ceria. “Maaf, tetapi, mengapa kamu sangat galak?”, tanya Putih.“Bukan urusanmu!”, jawab Hitam. Putih sedih. Putih kecewa. Akhirnya dia merencanakan untuk membujuk Hitam lagi.“Maaf ya, tetapi, kapan kamu ulang tahun?” tanya Putih. Kali ini Putih mengharapkan jawaban yang baik.“SUDAH KUBILANG, PERGI SANA!” kata Hitam, kali ini sangat galak.Putih pun takut. Dia pun pergi, tetapi tidak begitu jauh. Dalam hati, Putih bergumam, ‘Apa salahku? Setiap kali aku mengembara, aku tidak pernah bertemu dengan awan segalak ini. Namanya memang cocok untuk sikapnya!’

Lama-kelamaan, Putih menurunkan hujan. Begitu pun dengan Hitam. Hitam pun bilang, “Maaf ya, aku memarahimu,” kata Hitam sedih.“Iya, aku maafkan. Tetapi, mengapa kamu begitu galak?”, tanya Putih. Hitam pun mulai menangis.“Aku hanya awan pembawa hujan dan petir. Semua orang membenciku!” kata Hitam dengan nada menangis.Putih pun kasihan. “Oh… Tidak kok. Aku tidak ‘benci’ kamu. Tidak semua awan sempurna, bukan?” tanya Putih. Hitam pun melihatnya dengan mata berlinang-linang. Mereka pun sekarang berteman dan bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Warbiasa cernaknya, salam literasiSudah follow akun Saif?

05 Jun
Balas

Warbiasa cernaknya, salam literasiSudah follow akun Saif?

05 Jun
Balas

Keren!

06 Jun
Balas

Keren, Pak

05 Jun
Balas

Makasih bu

05 Jun

Tidak selamanya tampak buruk membawa keburukan, tetapi proses untuk kebaikan.... bagus pesannya, pak

06 Jun
Balas

Mantap tulisannya ceritanya bagus... Mengajarkan kita untuk selalu berbaik hati

05 Jun
Balas

Mantap tulisannya ceritanya bagus... Mengajarkan kita untuk selalu berbaik hati

05 Jun
Balas

Mantap tulisannya ceritanya bagus... Mengajarkan kita untuk selalu berbaik hati

05 Jun
Balas

Makasih ya bu

05 Jun

Makasih ya bu

05 Jun

Makasih ya bu

05 Jun

Inspiratif dan keren..Pak

06 Jun
Balas

Waahh keren, PakSaya belum mencoba menulis cerita anak

06 Jun
Balas

Lanjut salam kenal... juga untuk si putih ma si hitam...

05 Jun
Balas

Makasih bu

05 Jun

Mantap pak...jangan kita cepat merasa minder..tidak semua yang jelek..

05 Jun
Balas

Iya bu,makasih bu

05 Jun

Keren Pak Jofa. saya sangat suka dengan awan. tapi tak bisa merangkai apa yang dirasa dalam bentuk tulisan.

05 Jun
Balas

Kita sama2 beljr bu

05 Jun

Mantap Pak

05 Jun
Balas

Mksih pak

05 Jun

Wih keren cerita anaknya. Saya dapat membayangkan karakternya. Saya akan mencoba juga cerita anak ah terima kasih pak sangat menginspirasi

05 Jun
Balas

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Maksih ya bu,,,

05 Jun

Mantab, Pak

05 Jun
Balas

Makasih bu

05 Jun

Akhirnya berteman, mantap pak joni cernaknya menginspirasi, barakallah

05 Jun
Balas

Makasih bu

05 Jun

Keren ceritanya pingin belajar juga buat cerita anak

05 Jun
Balas

Saya jg masih beljr bu

05 Jun

Kadang orang yang menyebalkan itu memang orang yang patut dikasihani. Memang perlu orang yang memiliki kesabaran ekstra seperti si Putih untuk menghadapi orang-orag seperti itu. keren, Pak.

05 Jun
Balas

Betul bu

05 Jun

Bagus sekali ceritanya..

05 Jun
Balas

Makasih bu

05 Jun

Bagus ceritanya Pak

05 Jun
Balas

Makasih bu

05 Jun

Serasa ada di antara si Putih dan si Hitam, ikut melayang dan membawa hujan. Ada harap, ada juga kecewa, untunglah akhirnya berteman.

05 Jun
Balas

Makasih pak

05 Jun

Keren pak. Salam literasi

06 Jun
Balas

Mantap...pak

06 Jun
Balas

Wow kereen .saya suka

06 Jun
Balas

Ringan membaca tulisan ini seperti awan. Cocok buat anak-anak. Hitam putih menjadi sahabat dan memberi arti sendiri pada kita yang dihidup dimuka bumi ini. Lanjut pak.

06 Jun
Balas

Bagus tulisannya.Mungkin pesannya, kita harus baik ke semua orang, termasuk ke orang yang tidak senang ke kita. Kita harus belajar melihat dari perspektif orang lain, tidak harus selalu dari kita.. Seperti awan putih dan hitam tadi..

05 Jun
Balas

Mantap pak

06 Jun
Balas

Mantap pak. Kita perlu banyak cerita anak...

06 Jun
Balas

Keren!Follow saya ya bang

08 Jun
Balas

Makasih pak

05 Jun
Balas



search

New Post