DARA (part 3)
Minggu, 3 Juni 2018 dimulanya kencan pertamaku dengan dia yang kusapa manja”Dara”.Disinilah saat yang tepat akan kurangkai kata janji sebelum dia pergi meninggalkanku,ya meninggalkanku untuk selang waktu yang takku tahu kapan dia datang untuk tersenyum lagi kepadaku,karna besok dia akan terbang jauh untuk menempuh hidup di Kota kelahirannya.
“Hari ini,jam ini,detik ini harus aku curahkan isi hati ini padanya”berkata hati kecilku disambut terpaan embun pagi yang membasuh wajahku tersapu angin yang mengiringi deru suara motor yang aku naiki.Putaran roda motorku pun berhenti saat aku sudah sampai di depan rumahnya.terlihat jelas di depanku seorang wanita paruh baya menyapaku dengan lembut “masuaklah karuah jo”suara itu terdengar bersahabat di telingaku.”Yo Bu”kubalas sapa ramah dari ibu yang masih terlihat bekas kecantikanya di masa muda,ya ,dia adalah Ibu dari seorang yang ku sapa manja “Dara”
Tidak berselang waktu yang lama setelah aku menghabiskan segelas air teh panas,kami pun permisi kepada Ibu untuk pergi untuk berbincang,ya berbincang untuk tahap selanjutnya.”serrrrrrr…………………..darah ku mengalir kencang saat dia tepat di belakangku,ada sesuatu yang menyentrum tubuhku,tubuhku kaku,tanganku gemetar rasa taksanggup memutar pedal gas motor yang kami naiki.”dengan sedikit suara tertahan aku meminta izin untuk pergi.”Bu kami pergi dulu ya,Assalamualaikum”salamku terrucap kepada Ibu yang membalas dengan senyuman “waalaikumsalam”.
Kami pun berlalu pergi,menuju tempat yang telah aku persiapkan untuknya,subuah tempat yang asri dengan panorama Danau Singkrak.Tiada sedikit kata yang keluar dari bibirku dan dirinya,kami terdiam,kaku,malu-malu,hanya suara bisingnya suara knalpot bocor motor buutku yang memecah kesunyian,”Ya Tuhan beri aku Pita suara untuk saaat ini”pintaku dalam hati,kenapa harus begini,ragaku memberontak mnyesali kebodohanku.Kesunyian itupun tak terhenti ,diam,kaku,sunyi,sepi,melanda diruku.”Apakah dia merasakan apa yang kurasa?”,entahlah,yang kuharapkan ada sidikit keberanian tumbuh dari diriku untuk berbincang dengannya.
BERSAMBUNG......
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
sip salam kenal , siap berbagi di dunia literasi ..and follow with me, thanks
Mantap cerpennya
Makasih bu
Cie...cie lg jatuh cinta
Hehe
Lanjut pak guru, sdh ibu follow...
Lanjut pak guru, sdh ibu follow...
Lanjut pak guru, sdh ibu follow...
Lanjut pak guru, sdh ibu follow...
Lanjut pak guru, sdh ibu follow...
Lanjut pak guru, sdh ibu follow...
Lanjut pak guru, sdh ibu follow...
Duh, repotnya menata hati kala bertemu si jantung hati ...
Itu yg terjadi bu,hehehe
Keren
Makasih pak
Bagus cerpennya pak.. Hanya saja ada sedikit kesilapan dlm pengetikan terutama dlm penggunaan "spasi". Mohon maaf, saya koreksi sedikit.
Cie. Cie. Kencan tu
Hihi
Semangat pak... Kami bantu dengan doa...smg "dara" manis bs jadi pasangan halal...Aamiin YRA...
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Amin,makasih ya bu
Ciee yg saltingg. "Dara"
Hihihi
Cakeep cerpennya. Ditunggu lanjutannya. Salam literasi
ehmmm ada debaran tu cie ciiie salam kenal
Salam kenal bu
Waduuuhh...ikut deg-degan...
Gak sabar ingin baca lanjutannya
Hehhe,makasih ya bu
Hehhe,makasih ya bu
Hehhe,makasih ya bu
Sepertinya cerpennya pengalaman pribadi iya Pak,
Iya bu,hehehe
Wow mantap...Ditunggu sambungannya pak...Jangan lupa follow saya ya...