DARA ( Part 4 )
Kelembutan angin yang mengoyangkan pepohonan menyapa lembut,biru langit dihiasi bingkai awan putih tertata rapi di sudut Pegungan Bukit Barisan.Hamparan sawah yang menguning terlihat jelas sejauh mata memandang dihiasi cekungan Danau Singkarak yang membentang biru kehijau-hijauan terlihat jelas di atas kokohnya Puncak Aripan.Ya,sebuah tempat dimana aku dan Dara memulai kencan pertama.
Suasana sepi, hanya terlihat beberapa pondok yang menjual makanan.Kami melangkah menuju tempat di sebuah pondok di atas pohon yang menjulang tinggi yang menyajikan pemandangan yang menakjutkan.Seperti biasa aku hanya terdiam kaku,membisu seribu bahasa,tidak ada suara,hanya terdegar suaranya berguman kagum melihat indahnya lukisan Yang Kuasa.Mesin otakku mulai berfikir apa yang harus aku lakukan,apa yang harus kusampaikan,semua bercampur-baur dalam otakku,aku seperti lupa ingatan,lupa apa yang telah aku rangkai sebelum aku bertemu dengannya.
Disaat suasana seperti ini aku memberanikan diri,tapi begitu sulit,begitu berat.Ku paksa lidah ini untuk bicara,tapi terasa berat melekat erat seperti lidahku sudah dipaku oleh kebodohanku.”Pesan minuman yok”terdengar suara lembut darinya menghentikan kesunyian ,dengan sedit gugup aku balas suara itu,”yuyuyuk,mamamau pesan apa”,”minuman hangat aja “balasnya sambil tersenyum manis.Aku pergi meninggalkanya untuk memesan dua gelas minuman hangat permintaanya.
Ahhhhhhhh……terasa segar dan hangat di tenggorokanku disaat teh manis hangat menyapu kekeringan pita suaraku,aku mulai rilex,enjoy,dan sedikit muncul keberanian untuk memulai perbincangan dengan nya,ya, dengannya ,gadis yang kusapa manja “Dara.
Waktu berlalu, suasa pecah dengan suara tawa cantik terdengar merdu di telingaku,kami berbincang,bercanda ,dan saling bicara,membicarakan hal-hal yang sederhana tentang diruku dan dirinya.Oke,acara pembukaan sudah berjalan lancer,selanjutnya acara inti,acara yang begitu berat kuucapkan,begitu sulit kurangkai,yang masih terpatri erat di hati dan lidahku.Bagai mana harus kumulai ?,dari mana harusku mulai?,Tuhaaaan beri aku sedit keberanian.
Satu jam berlalu,namun tak kunjung keberanian itu muncul,hanya canda dan tawa. bergejolak resah dalam batinku,”kapaaaaan aku bisaaaaaaaa”.Namun tak kunjung jua.Oke, mungkin tidak di sini,tidak saat ini aku berani,mungkin butuh waktu untuk merangkai kata,memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku.
Perbincangan kamupun usai,Kami melangkah pergi menuju tempat yang kuharapkan bisa memberikan keberanian untukku dalam merangkai kata untuk “Dara”,Ku bayar dua teh hangat yang kami pesan,teh yang memberikan keberanian untuk memulai kata.Kami pun berlalu meninggalkan Puncak Aripan yang melepas kepergian kami, seakan mengejekku,mencibirku,menertawaiku,betapa bodohnya diriku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalo pak jofa, langsung tembak kayaknya.. hehe
Haha,,,cius ni pak
Wah mantap Pak, terus berkarya, ditunggu tulisan selanjutnya, jangan lupa follow akun saya ya. Saya lihat bapak belum memfollow satu orang pun gurusianer lain???
Saya ngak bisa memfollow orang,kenapa ya bu?
Tekan tulisan follow di akun orang yang ingin Pak Jofa follow. Diciba ya Pak, biar ballance ....
Dicoba klik nama orangnya dulu untuk masuk ke profilnya. Setelah itu baru klik follow. Kebetulan saya biassnya bisa klo seperti itu. Klo langsung sering gk bisa. Dan sering gk bisa juga klo di akun teman yang belum premium...
Jadi gak?
Tunggu kelanjutannya bu,hahaha
Mantap tulisannya, Pak. Kok Bapak gak follow akun lain? Yang follow Bapak sudah banyak
Saya menfollow temn yan selalu membaca artikel saya bu,,
Terbayang pemandangan yang indah, udara yang bersih. Danau singkarak aku pernah ke sana saat masih sekolah th 1992 dulu.
Sekarang dimna bu?
wah...tulisannya keren...sepertinya saya yang asedng ada dideretan alur alur tempatnya itu,,,Slam kenal dari Papua,Salam Literasi
Salam hangat dr sumbar
Semangat menulis. Mantap tulisannya.
Makasih
Makasih
Mantap pak
Mksih bu
Wow keren
Mksh pk
Cakepppppppp
Keren ceritanya, pak. Kalau boleh ngasih masukan sebaiknya setelah tanda baca koma atau titik dengan kalimat selanjutnya diberi spasi. Mohon maaf jika kurang berkenan....
Ok bu,mksih sarannya
Ayo, dicoba terus follow nya
Kisah cinta di Puncak Aripan. Mantap. Terima kasih telah berkunjung ke supraptobio.gurusiana.id. Salam Kenal. Wassalamu'alaikum.
Salm kenal jg pk
Salm kenal jg pk
Keren menewen. . Tapi itu cerita kan kayanya asli nya mah nggak gitu deh... Bapak pasti berani
Ini benar kenyataan bu
Tulisan yg keren menewen,ditunggu tulisan berikutnya,terus berkarya
Makasih mau menunggu
Keren pak....follow gantian dong?
Bikin penasaran, nih...
Kaya lagu bng roma ya bu
Ibarat main bola, terlalu banyak giringan, eh sampai depan gawang tidak berani nendang.Semangat... Dara masih menunggu di bawah mistar gawang
Wah takut-takut nembaknya tanpa masih perjaka ting ting bukan playboy. He..he..Pak Jopa saya kasih saran ya. Maaf sebelumnya. Setiap tanda baca wajib spasi. Artinya tulisannya tidak menempel. Setiap dialog harus alenia baru, walaupun kalimatnya pendek. misal:"Maaf Tuan" kata gadis itu menangkupkan kedua tangannya di depan dada."Ya gak pa pa" respon Dika tersenyum tipis.
Ok bu
Ok bu
Mantaap cerpennya pak...bahasanya lembuut..sukses selalu
Maksih bu
Ayo segera dinyatakan, cintanya keburu disambar orang. Urusan tolak menolak itu urusan belakang.
Ok bu
Keren karya sastranya Pak Joni
Mkasih pak
Mantap, cerpennya ditunggu sambungannya
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Makasih sudah sabar menunggu
Maaf bapak, biasakan setelah koma ataupun titik dikasi spasi. Biar terbiasa saja kedepannya. Kan kita penggerak literasi. Oiya perhatikan juga penggunaan huruf kapital.Banyak maaf jika tidak berkenan.
Makasih ya bu atas sarannya
Waaaaah ada yang mau nembak gadis nih hehee keren pa cerpen nya
Hehe,mkasih bu
Waaauuuw... keren cerpennya Pak.
Makasih y bu
Bung cinta butuh pernyataan.. Ntar kelamaan disabet orang... Jangan takuut menyatakan.. Paling ditolaak hehe. Mantul tulisannya. Terus berkarya
Maksih bu,hahaha
Maksih bu,hahaha
Tempatnya indah ...Semoga segera ada keberanian untuk menyampaikan rasa ke Dara ..Bagus pak ceritanya
Maksih ya bu
Akupun teringat dengan burungdara ada yang berwarnaputih dan hitam keabu-abuan. Seandainya aku sebagai dara sabarlah daku menanti hingga sang pemilik hati merestui sebuah perjodohan. makasih pak jamuannya dari sumatra .....mampir ke sul sel lagi ya ...aman tempatku inshaAllah bebas covid ,..he he
Klau ada rezki dan waktu,ingin k sana
Klau ada rezki dan waktu,ingin k sana
cantik sekali daranya Pak..
cantik sekali daranya Pak..
Maksih ya bu
kok susah follow ya Pa
Mantap...top markotooppp
Mantap...top markotooppp
Mantap...top markotooppp
Mantap...top markotooppp
Mantap...top markotooppp
Mantap...top markotooppp
Tulusan yang selalu keren menewen....lanjjuut
Mksih pak
Mksih pak
lanjut
Hihi
Keren, pak jofa aktif nulis ya
Sumbar dan romantisme!
Hahaha.makasih mas
sudah difollow pak jofa...ternyata kalau mau follow klik di Home User...baru bisa di follow
Lebih mudah download aplikasi gurusiana di playstor pak
Lebih mudah download aplikasi gurusiana di playstor pak