Joni Setiyawan

Saya adalah seorang guru biasa yang berasal dari sebuah desa kecil di kabupaten Kebumen. Tepatnya di Desa Semondo kecamatan Gombong. Saya terlahir dari seorang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
10 JANUARI YANG TERLUPAKAN

10 JANUARI YANG TERLUPAKAN

Gempita pergantian tahun dari tahun 2017 menuju tahun 2018 baru saja usai, masih hangat pasti dalam ingatan kita. Bisa jadi ada juga dalam kenangan karena kita ikut mengisi gempita tersebut. Gempita yang membahana dan memberi kesan tersendiri. Bulan Januari 2018 mulai terlewati tanggal demi tanggal. Bahkan pekan pertama bulan Januari juga hampir selesai. Pergantian tahun yang baru saja, akan menjadi era baru sejarah perjalanan Negara Republik Indonesia. Sejarah yang akan menjadi hilang dan terlupakan dari ingatan bahkan tidak akan berbekas pada generasi muda apabila tidak kita sampaikan kepada mereka.

Sejarah suatu negeri menjadi hal yang sangat penting untuk diingat dan disampaikan secara turun temurun kepada generasi pengganti. Hanya dengan cara itulah maka suatu negara akan tetap terjaga eksistensinya, yaitu dengan mengingat sejarah dan mengambil nilai terbaiknya. Dalam perjalanan sejarah negara Republik Indonesia, bulan Januari juga merupakan bulan yang bersejarah selain bulan Agustus ataupun bulan yang lainnya.

Adakah yang tahu peristiwa sejarah apa yang ada di bulan Januari ?

Pada bulan Januari, tepatnya pada tanggal 10 Januari tahun 1966, ada peristiwa bersejarah yang dialami oleh negara Republik Indonesia. Pada tanggal 10 Januari 1966 para mahasiswa dan pemuda Indonesia yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) dan KAPPI melakukan aksi. Aksi tersebut adalah aksi turun ke jalan–jalan untuk menyampaikan aspirasi. Dengan semangat menggelora mereka menyampaikan tiga tuntutannya. Pertama, Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), Kedua, Retooling Kabinet dan yang Ketiga, Penurunan Harga/Perbaikan Ekonomi. Mereka menyebutnya dengan Tiga Tuntutan Rakyat atau Tri Tura.

Aksi ini dilakukan oleh KAMI dan KAPPI dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah yang terjadi sebelumnya. Peristiwa sejarah tersebut adalah G 30 S/PKI, salah satu peristiwa sejarah yang kelam dari negeri tercinta ini. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1965, dimana dewan jenderal diculik, disiksa dan dibunuh. Lebih parah lagi karena jasad mereka itu dibuang di sebuah sumur. Sebuah sumur yang menjadi saksi bisu kekejaman orang-orang yang penuh ambisi. Ambisi untuk diri sendiri dan golongannya. Sumur itulah yang sekarang berada di komplek Taman Makan Pahlawan Kalibata.

Akibat yang muncul dari kejadian tersebut, bangsa Indonesia mengalami krisis kepimpinan. Krisis kepemimpinan ini berdampak sangat luas terhadap kehidupan masyarakat di masa itu. Demonstrasi mahasiswa bermunculan, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun dan situasi perekonomian tidak menentu.

Ditambah lagi Presiden Soekarno mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat. Dengan mendevaluasikan rupiah dan menaikan harga minyak bumi. Penyebab lain adalah kondisi krisis baik secara Ekonomi, maupun secara politis yang memicu terjadinya keresahan. Krisis tersebut ditandai antara lain dengan kenaikan barang produksi yang luar biaasa. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga terjadi dengan sangat tinggi. Dari segi politik, terjadinya masa kelam perjalanan kepemimpinan negara Republik Indonesia dengan adanya pembunuhan massal yang mengakibatkan terjadinya krisis kepemimpinan seperti yang disebut di atas.

Puncak kemarahan masyarakat Indonesia adalah dengan dimotori mahasiswa menggelar demonstrasi penolakan kebijakan tersebut. Tepatnya tanggal 10 Januari 1966 mereka turun ke jalan-jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dengan semangat menggelora mereka menyampaikan tiga tuntutannya. Pertama, Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), Kedua, Retooling Kabinet dan yang Ketiga, Penurunan Harga/Perbaikan Ekonomi. Mereka menyebutnya dengan Tiga Tuntutan Rakyat atau Tri Tura. Peristiwa inilah yang mendasari Pemerintah negara RI kemudian menjadikan tanggal 10 Januari di setiap tahun sebagai Hari Tri Tura.

Penyebab yang menjadi pemicunya adalah tidak digubrisnya demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat. Masyarakat meminta Pemerintah mengambil langkah cepat dan tepat dalam menyelesaikan hal tersebut. Langkah yang diambil adalah memenuhi tuntutan rakyat secara semaksimal mungkin.

Cukupkah ini menjadi reaksi? Ternyata sejarah belum selesai.

Ricklefs dalam masterpiece Sejarah Indonesia Modern nya mengemukakan bahwa pada tanggal 21 Pebruari 1966, Presiden Soekarno secara resmi mengumumkan reshuffle kabinet. Presiden Soekarno memberhentikan Nasution sebagai Menteri Pertahanan dan menghapus jabatan Kepala Staf Angkatan Bersenjata. Reshuffle menyulut kembali kegiatan demonstrasi. Mahasiswa meningkatkan aksi demonstrasi. Pada tanggal 24 Pebruari, mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri biasanya. Semapt terjadi insiden dengan Resimen Tjakrabirawa, pasukan pengawal presiden Soekarno. Dalam insiden ini seorang Mahasiswa yang bernama Arif Rahman Hakim meninggal. Setelah insiden tersebut, tepatnya tanggal 24 Pebruari 1966 mahasiswa memboikot pelantikan menteri baru. Puncaknya pada tanggal 25 Pebruari 1966, KAMI dibubarkan, namun gerakan gerakan Mahasiswa dan Masyarakat terus berjuang untuk melanjutkan Tri Tuntutan Rakyat (Tri tura).

Begitulah sejarah perjalanan panjang kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Masih banyak pekerjaan rumah memang, namun sejarah tersebut pantas dan harus dikenal oleh generasi muda. Bukan hanya sebagai catatan sejarah, melainkan sebagai refleksi atas perjalanan karya dan perjalanan hati. Perjalanan inilah yang harus menjadi cermin bagi generasi muda yang secara alamiah dan secara sejarah harus menggantikan peran para generasi tua.

Refleksi menjadi penting agar kita tidak terlena pada euforia pergantian tahun demi tahun saja. Perjalanan sejarah tanggal 10 Januari yang diperingati sebagai Hari Tri Tura, hendaknya menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk tetap mempunyai keberanian menyuarakan hati nurani. Menyuarakan hati nurani pada saat yang tepat dan cara yang cerdas, karena hanya dengan cara itulah negeri ini akan terbangun oleh tangan tangan generasi yang bertanggung jawab.

Mengenal dan memperingati Hari Tri Tura, menjadi kewajiban semua generasi pengganti. Hanya hal inilah, karakter kuat untuk menjadi generasi berkualitas akan tetap terjaga. Selanjutnya, nilai nilai kebaikan dari peristiwa itulah yang akan menjadi bekal bagi generasi muda untuk tetap mempertahankan eksistensi negeri kita tercinta ini.

Salam 10 Januari, Salam Hari Tri Tura. Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget begini... Mengajak generasi pengganti untuk mengingat dan menghargai sejarah bangsanya. Tetap menebarkan manfaat, melalui media apapun.. Sukses njiih.. Aamiin

25 Jan
Balas

Aaamiiin...matursuwun

25 Jan



search

New Post