Joni Setiyawan

Saya adalah seorang guru biasa yang berasal dari sebuah desa kecil di kabupaten Kebumen. Tepatnya di Desa Semondo kecamatan Gombong. Saya terlahir dari seorang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Namaku keren

Namaku keren

Nama adalah sebuah pemberian yang paling awal dari orang tua kita. Orang tua kita memberi nama mempunyai maksud dan arti dari nama kita. Bahkan dalam kajian yang pernah saya ikuti, jikalau orang tua memberi nama kepada anaknya agar yang bagus, karena itu mengandung doa dari orang tuanya.

Kalau kita lihat nama anak - anak sekarang memang sudah sangat lebih baik, mungkin orang tua mereka dalam memberi nama sudah mendapat wejangan dari para ulama. Sehingga muncul nama - nama yang mengandung doa dan harapan di dalam nama itu. Akan tetapi, mungkin terlalu banyak nama - nama baik dan usulan dari beberapa anggota keluarga, kadang - kadang nama anak jaman sekarang sangat panjang - panjang. Hal ini akan tidak mengenakan bagi penulis ijasah. Karena jika ada penulisan yang salah dengan namanya, maka akan menjadi masalah bagi penulis tersebut, dan jika tidak terdeteksi lebih awal, akan bermasalah secara administratif juga bagi anak terebut. Makanya, berikan nama yang baik kepada anak-anak kita yang cukup saja, tidak usah berlebihan. ( cukup lah, kalau misal 3 kata saja, misal : Nabhan Azzam Haq, Ahmad fairuz Zidni atau yang lainnya. ).

Hal terebut di atas sangat berbeda ketika pada jaman saya lahir, dimana saat itu orang tua kita masih kurang dalam menyerap informasi (sekarang kuper/kudet). Mereka orang tua jaman old dalam memberi nama sangat sederhana, sesederhana kehidupan mereka pada saat itu. Mereka hanya berpikir untuk mengenang hari lahir anaknya, tidak berpikir bahwa nama anak mereka itu sebenarnya harapan dan doa dari orang tua mereka terhadapnya kelak di masa depannya. Coba kalau kita perhatikan nama orang – orang yang lahir sekitar tahun 60 – 70an, banyak yang mempunyai nama hanya karena singkatan hari lahir dan pasarannya, missal Sage ( selasa wage ), Saing ( selasa pahing ), Sapon ( Selasa Pon ) dan lain sebagainya. Orang tua mereka hanya berpendapat kalau bisa mengingat hari dan pasaran mereka maka dia akan mudah dalam mengingat – ingat dalam bertirakat buat anaknya. Misal berpuasa mutih untuk hari lahri anaknya. ( gak tau maksdunya saya ).

Berkaitan dengan hal tersebut, Alhamdulillah saya merupakan salah satu korban dari kesederhanaan cara berpikir orang tua jaman old itu. Akan tetapi cara berpikir mereka terhadap nama saya tidaklah mengecewakan. Mungkin karena orang tuaku sudah tau bagaimana nama yang bagus ketika aku besar atau dewasa nantinya. Dan memang benar adanya, ketika aku udah bisa mengenal sekolah, namaku tidak begitu tertinggal dengan nama teman – teman di kota. Walau hanya untuk mengingat hari lahirku, namun Namaku sangat kereen. Bulan Juni dan ketika itu hari sabtu siang hari maka muncul nama yang kereen bagiku. Karena orang tuaku suku jawa, maka bulan Juni menjadi Joni dan Hari sabtu itu sama dengan setu, sedangkan siang hari adalah awan dalam bahasa jawa, maka muncullah JONI SETIYAWAN. Terimakasih bapak, emak…semoga kalian diampuni segala dosa selama hidup di dunia, dan Alloh swt menerima semua amal ibadah kalian, dan ditempatkan di surga-Nya. Amiin…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin... Makasih

04 Dec
Balas

Aamiin Yaa Allah

04 Dec
Balas



search

New Post