Joni Setiyawan

Saya adalah seorang guru biasa yang berasal dari sebuah desa kecil di kabupaten Kebumen. Tepatnya di Desa Semondo kecamatan Gombong. Saya terlahir dari seorang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Syair kehidupan
Bergegas di dunia yang sudah senja

Syair kehidupan

Aku biyen ora ono, yen saiki aku dadi ono.

Mbesuk maneh dadi ora ono, podo balik maring rahmatulloh.

Sepenggal syair dari puji - pujian yang dulu sering aku dengar dan aku lantunkan ketika kami sedang menunggu kedatangan mbah kyai untuk menjadi imam sholat maghrib dan isya di mushola kecil di kampungku. syair terebut membawa alam pikir kita kepada proses terlahirnya kita sebagai manusia. Di mana pada awalnya, kita memang tidak ada. Kemudian Alloh swt menjadikan diri kita ada di dunia ini dengan lantaran kedua orang tua kita. Dan nanti pada akhirnya kita juga akan tidak ada kembali di dunia ini. Pulang ke yang menjadikan kita ada yaitu rahmatullah. Dalam pengajian - pengajian yang sering saya ikuti dan saya simak, Para kyai sepuh menyampaikan, jika keberadaan kita di dunia ini hanyalah sebatas berhenti untuk istirahat sekedar minum melepakan dahaga. Dan kehidupan kita yang hakiki berada di akhirat sana. Disaat kita isitirahat di dunia ini, kita dianjurkan untuk bisa mencari bekal sebanyak mungkin untuk kehidupan yang sebenarnya di akhirat nanti. Semakin banyak bekal yang kita siapkan, insyaalloh semakin nikmat hidupnya nanti di alam akhirat. Ahhh...itu biar urusan para ustadz dan ustadzah yang menjelaskan yang benarnya bagaimana.

Saya ingin menengok arti dari sepenggal syair tersebut dari sisi yang berbeda. Penggelan syair tersbut tenyata bisa diterapkan pula ke dalam kehidupan kita di masyarakat. Kehidupan masyarakat yang begitu kompleks ternyata semuanya berawal dari tidak ada, kemudian menjadi ada dan akhirnya menjadi tidak ada kembali.

Pada awalnya, tidak ada sebuah keluarga. Karena masing - masing dari kita merupakan perjaka dan gadis ayng belum saling kenal. Kemudian menjadi sebuah ada sebuah keluarga setelah terjalin dengan sebuah prosesi akad nikah. Dan dari sini menjadi ada anak, ada rumah, ada kebutuhan yang lebih mendesak dan ada - ada yang lainnya. Kemudian seiring bertambah usia dan waktu, Kemudian semua yang tadinya ada, akan menjadi tidak ada lagi. Anak - anak yang dulu masih ada di bimbing, diasuh dan hidup bersama harus meninggalkan kita ketika mereka harus memulai hidup baru mereka. Rumah yang dulunya ramai akan jeritan dalam berebut remomte tivi, bersendau gura bermain game dan saling memperingatkan untuk membersihkan ruangan akan menjadi tidak ada menjadi sepi seperti ketika awalnya tidak ada anak - anak. Kebutuhan yang sudah semakin berkurang dan bahkan hampir tidak ada keinginan lagi untuk memiliki kesenangan duniawi.

Dalam hubungan kehidupan kita di masyarakat juga bisa diterapkan syair dari lagu itu. Ketika pada awalnya kita tidak saling kenal dan sling tau siapa kamu, saudara, kalian dan mereka. Dan karena mempunyai kesamaan hobby, kesamaan pekerjaan, kesamaan visi dan misi dalam hidup maka menjadi ada sebuah hubungan tali persaudaraan diantara kita dan kalian. Pertemenan yang bisa melebih dari saudara yang sesungguhnya akan bisa terwujud dalam hal ini. Apalagi sekarang sudah zaman "now". Sangat mudah untuk bisa saling berkomunikasi dan berhubungan untuk mempererat tali persaudaraan. Dengan adanya media sosial yang sangat membantu untuk itu semua. Namun pertemenan yang begitu udah dekat dan hampir seperti saudara itu juga akan dengan mudah terpisahkan. Hanya karena salah komunikasi, salah presepsi dalam menanggapi dalam sebuah diskusi atau salah paham dalam mengerti bahasa tulis di dunia media sosial. Ini menandakan jika bener syair yang sering aku lantunkan ketika sedang menunggu kedatangan imam sholat magrib dan isya di mushola kampung kecilku.

Dulu saya tidak ada, tapi sekarang saya menjadi ada.

Besoak suatu saat saya tidak ada, akan kembali ke yang mencipta.

Gombong, 21 Desember 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat.. bahasa tulis sangat beragam makna..

21 Dec
Balas



search

New Post