Jonneva Verius

Seorang Guru SMK jurusan Multimedia, suka membaca dan baru belajar dalam menulis. Motto utk menulis "Terima Selayaknya Sebarkan Sebanyaknya"...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kerja dulu baru jadi guru atau jadi guru untuk kerja?

“Layakkah rasanya anda sebagai tamatan UNP ini nantinya mengajar anak SMK? Begitulah pertanyaan Pak Fasrijal Yakoeb, salah seorang dosen micro teaching di UNP dulu. Siswa SMK adalah siswa yang diharapkan siap pakai untuk dunia kerja, dan secara logika yang mengajar adalah orang yang sudah berpengalaman dan pernah berkecimpung di dunia kerja tersebut. Mungkin akan terkesan sarkas rasanya jika dibalikkan pertanyaan untuk para guru kejuruan di SMK tersebut, pernahkah mereka mengenyam dunia kerja? Jawabannya 95% kalaupun tidak 100% pasti akan menjawab belum.

Saat pertanyaan ini disampaikan kepada pemerintah, maka akan ada penjelasan bahwa SMK di Indonesia sudah melaksanakan sistem ganda, dimana ada kerjasama antara sekolah dan DU/DI (Dunia Usaha/ Dunia Industri). Sekali lagi jawaban ini hanya focus kepada output yaitu siswanya, sedangkan ada bagian yang terlupakan yaitu inputnya… yaitu Gurunya. Bagaimana seorang Guru yang belum pernah merasakan dunia kerja “bercerita” tentang dunia kerja dan kompetensi yang harus siswa miliki untuk bisa sukses di dunia kerja.

Jam belajar untuk siswa SMK di industry yaitu selama 6 bulan di kurikulum 2013 revisi 2017. Kondisi ini masih jauh dibanding kondisi di Jerman dimana 75% persen jam pelajaran mereka dihabiskan untuk vokasi (dunia industry). Guru Kejuruan di Indonesia menjadi lebih sentral dalam mempelajari materi vokasi dan sangat disayangkan jika ternyata kemampuan vokasi mereka sangat rendah. Berbeda dengan Jerman dimana guru kejuruan rata-rata merupakan orang yang memang pernah aktif di dunia industri dan memiliki passion memang untuk mengembangkan pendidikan vokasi. Guru kejuruan di Jerman hanya menjadi penyusun dan perancang materi pedagogic yang akan dipelajari siswa di industry kelak, sebab konsep pedagogi di dunia pendidikan juga berlaku di dunia industry di Jerman.

Magang yang diwajibkan LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) di Indonesia baru sampai taraf focus pada unsur pedagogi guru yang dihasilkan belum sampai pada unsur penguatan unsur vokasi, jadi.. Kerja dulu baru jadi guru atau jadi guru untuk kerja?

Peserta MWC XVI Dharmasraya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post